KETIK, HALMAHERA SELATAN – Kurang lengkap rasanya jika dalam suatu acara pernikahan tidak diselingi dengan pesta. Pesta dapat berupa makan-makan, atau barangkali jamuan live music untuk para undangan dalam suatu acara resepsi pernikahan.
Mengoyangkan badan mengikuti dendang lagu atau berjoget memang tak asing di seluruh daerah, bukan saja di Halmahera Selatan. Bahkan, berjoget jadi gaya melepas penat yang paling familiar khususnya di Bacan.
Memang tak semua orang mempunyai hobi dan gaya yang sama. Masing-masing orang akan berekspresi dengan cara dan kebiasaan yang berpapasan dengan keadaan di lingkungan di mana ia tinggal.
Di Halamahera Selatan khususnya Pulau Bacan, berjoget dalam acara pernikahan memang sudah menjadi kebiasaan. Setiap melangsungkan acara pernikahan, muda-mudi di Bacan tampil berjoget dalam pilihan lagu berbagai jenis. Mulai dari dangdut, Wayase (joget ala orang Maluku Utara) sampai goyang triping ala diskotik.
Suasana pesta acara pernikahan salah satu desa di Kabupaten Halmahera Selatan. (Foto Mursal Bahtiar/Ketik.co.id)
Keadaan tersebut sudah berlangsung sejak dahulu. Kadang di Bacan, acara pernikahan akan lebih didahului ronggeng adat dengan tarian khas suku-suku di Halmahera Selatan usai pelaksanaan ijab dan kabul dalam suatu pernikahan, dan pelakunya adalah para orang tua dan tamu undangan yang menghadiri acara pernikahan.
Dari pengamatan media ini, beberapa acara pernikahan yang terjadi di seputran Pulau Bacan, berjoget di pesta nikahan banyak digandrungi para remaja yang berbaur dengan para orang tua.
Dalam tempat yang disediakan pihak pelaksana acara, tampak penuh dan sesak dengan berbagai gaya kala alunan lagu diputar. Suasana pedesaan yang sebelumnya teduh, tiba-tiba berubah bak diskotik-diskotik di Eropa.
Tak hanya para remaja, sampai pada tingkat anak sekolah laki-laki maupun perempuan ikut berjoget. Bahkan, sekelas anak Sekolah Dasarpun ikut terlibat. Anehnya, hal-hal yang demikian terjadi, jauh dari pengawasan orang tua dan berjalan hingga hampir waktu subuh tiba.
Satu siswa SMA berinsial FL (15) salah satu sekolah di Halmahera Selatan saat dimintai keterangan dalam satu acara pesta joget mengatakan, kehadirannya dalam acara joget adalah kemauan sendiri. FL bilang, ia datang dengan teman sekolah.
"Saya datang berjoget karena saya suka disko. Banyak teman sekolah saya yang datang ke sini," kata FL dalam sebuah acara pesta kawinan di desa Kupal Kecamatan Bacan Selatan Halamahera Selatan, Minggu (10/9/2023).
Datang untuk berjoget di acara pesta bukan hal baru di lakukan FL. Ia mengaku, keluar malam untuk berjoget dilakukannya sejak masih SMP.
"Saya bajoget (berjoget) di pesta sudah lama dari SMP," sahut FL sambil lari ke arah lokasi joget.
Hal yang dilakukan FL tak menutup kemungkinan dilakukan oleh kebanyakan siswa-siswi SMA di Kabupaten Halmahera Selatan. Seperti yang diketahui bersama, Halmahera Selatan dan Maluku Utara ada sebuah bangsa beradab yang ketika hal berjoget ala diskotik di tiap pedesaan di biarkan, akan menjadi budaya yang akan berkelanjutan di tiap generasi. (*)