KETIK, MALANG – Ramainya kawasan koridor Kayutangan Heritage dimanfaatkan banyak pihak untuk unjuk bakat sekaligus meraup pundi-pundi rupiah. Tak hanya musisi jalanan saja, banyak fotografi yang memutuskan turun untuk membuka jasa potret bagi pengunjung.
Salah satunya ialah Resa, warga Kecamatan Sukun, Kota Malang yang setia mencari pengunjung untuk memanfaatkan jasanya. Resa mulai datang ke Kayutangan Heritage mulai pukul 18.00 hingga 23.00 WIB tepatnya berada di dekat Toko Oen.
Saat ditemui di lokasi ia mengaku menjadikan jasa foto di Kayutangan Herotage sebagai pekerjaan sampingan.
"Buka usaha jasa fotgrafi di sini mulai sekitar April 2023. Ini cuma untuk selingan karena saya utamanya jadi fotografer weddingan. Setelah itu kalau tidak ada mantenan ya di sini. Tiap malam datang ke sini untuk ngefoto," ujar Resa.
Setiap harinya ada sekitar 20-30 orang berusia 18-30 tahun yang menggunakan jasa fotonya. Menurutnya dibandingkan warga lokal, lebih banyak wisatawan luar Kota Malang yang meminta dipotret.
"Biasanya kalangan muda sekitar umur 18-30an yang minta difoto, mereka dari luar kota. Kalau lokal cuma 20 persenan. Apalagi Kayutangan sudah mulai ramai dan jadi objek wisata sehingga banyak yang liburan ke Malang, datangnya ke sini," sambungnya.
Memasuki bulan Ramadan menurutnya pengunjung yang datang cenderung lebih sedikit dibandingkan hari-hari biasa. Namun mendekati Lebaran nanti, diprediksi kunjungan ke Kayutangan Heritage mulai ramai.
Seiring dengan keramaian di Kayutangan Heritage ia berharap semakin banyak pengunjung yang menggunakan jasa fotonya. Untuk sekali jepret ia mematok harga Rp 2.000 dengan minimal pemesanan 5 foto.
"Saya khusus di Kayutangan aja tapi pengunjung bisa milih spotnya dari ujung ke ujung koridor ini. Jadi tidak melulu spot tertentu saja," tambahnya.
Resa juga menjelaskan bahwa di Kayutangan Heritage terdapat sekita 6 orang yang membuka jasa foto. Namun beberapa di antara mereka datang pada akhir pekan ataupun saat tengah ramai kunjungan. (*)