KETIK, BANDUNG – Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus meresmikan Ruang Command Center Presisi Polresta Bandung, di Halaman Mako Polresta Bandung, Senin (19/6/2023).
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo menerangkan di dalam Ruang Command Center Presisi Polresta Bandung memiliki beberapa aplikasi yang dapat membantu masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polresta Bandung.
"Dengan adanya Command Center Presisi ini, kami bisa memonitor posisi pergerakan daripada kendaraan patroli polsek-polsek, mako polsek dan juga patroli Polresta Bandung," jelas Kapolresta Bandung kepada wartawan.
Sehingga apabila ada masyarakat yang menelepon Call Center 110 Polresta Bandung untuk meminta bantuan, maka bisa langsung terlacak posisinya di map.
Tak hanya itu, Kapolresta menjelaskan dari Command Center Presisi ini bisa mengetahui di mana anggota terdekat yang bisa datang ke TKP.
"Bahkan kita bisa nge-tag beberapa kendaraan sekaligus dengan patroli untuk mengeroyok TKP, menjaga TKP tetap status quo," imbuh Kusworo.
Seandainya akan dilaksanakan kegiatan pencegatan pun, di mana tempat-tempat yang akan dicegat, kata Kusworo, itu bisa dikomandoi dari Commend Center.
Aplikasi yang ada di Command Center Presisi, anggota juga bisa berinteraksi secara video call dengan beberapa anggota patroli yang terdekat TKP.
Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus saat meresmikan Ruang Command Center Presisi Polresta Bandung, di Halaman Mako Polresta Bandung, Senin (19/6/23).(Foto:Iwa/Ketik.co.id)
Dari situ, imbuh Kusworo, ketika memerintahkan kendaraan untuk bergerak pun, Polresta Bandung bisa melihat pergerakan kendaraan patroli. "Kami bisa komunikasikan kepada pelapor berapa menit kendaraan tiba di TKP," tuturnya.
Fungsi lainnya, untuk memantau kemacetan di wilayah Kabupaten Bandung. Melalui Ruang Command Center Presisi, Polresta Bandung bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung memasang 26 titik CCTV.
Selain Launching Ruang Command Center Presisi, Polresta Bandung juga Launching aplikasi Cegah Stunting Polresta Bandung.
"Di mana aplikasi ini memuat tiga manfaat, yang pertama adalah memberikan edukasi bagi ibu-ibu hamil ataupun ibu-ibu yang memiliki balita," terang Kusworo.
"Poin yang kedua adalah bagaimana aplikasi ini bisa memberikan jadwal pengingat, reminder, kapan harus kontrol ke dokter, kapan harus USG dan lain sebagainya," lanjut Kusworo.
Ketiga, pihaknya memiliki bank data bersama dengan Dinkes Kabupaten Bandung. Dimana seandainya pemerintah akan melakukan intervensi pemberian sembako susu bayi, agar tidak terjadi stunting terhadap apa yang diresikokan ini bisa mendapatkan data.
"Bahkan bisa langsung me-ranking mana yang paling parah dengan yang paling aman. Sehingga seandainya kami mengintervensi, maka kami akan prioritaskan ke yang paling parah terlebih dahulu," tutup Kusworo.*