KETIK, SURABAYA – Inilah sosok Briptu Flora Anasis yang saat ini bertugas di Satlantas Polrestabes Surabaya. Lahir di Bojonegoro 29 tahun silam, sosok wanita cantik ini bercerita awalnya tidak memiliki cita-cita menjadi seorang Polwan.
Semua berawal saat dirinya baru saja lulus dari bangku SMA pada 2014 silam. Saat itu sang ayah menyarankan dirinya ikut seleksi Polwan sembari menunggu ijazah keluar.
"Jadi 2014 silam itu kepolisian buka perekrutan khusus yang mengutamakan nilai akademik daripada tinggi badan. Jadi biasanya kan ada tinggi minimal berapa ini tidak ada. Makanya saya coba dan akhirnya lolos," jelas Flora kepada Ketik.co.id, Minggu 1 September 2024.
Lebih lanjut, setelah itu dirinya mengikuti pendidikan. Dia akhirnya resmi bergabung menjadi anggota kepolisian pada 2015.
Setelah lulus Flora ditempatkan di bagian Sabhara. Setelah itu dipindah ke Command Center baru kemudian ditugaskan di Satlantas Polrestabes Surabaya.
"Awal lulus dulu ditaruh di Sabhara dulu ditugaskan di sana setelah itu dipindah ke Command Center dan kemudian baru Satlantas Polrestabes Surabaya bagian penilangan," tambahnya.
Berbicara mengenai pengalaman unik semasa bertugas, wanita yang akrab disapa Flo ini selalu mengutamakan sikap humanis kepada masyarakat. Sebagai seorang Polwan seringkali dirinya diajak bercanda oleh warga. Flo menanggapi hal tersebut dengan santai.
"Karena saya bertugas di bagian penilangan, banyak yang minta ditilang. Ya itu bercandaan saja sih, saya menanggapinya dengan santai saja," imbuhnya.
Sebagai petugas kepolisian, Flora juga dikenal sebagai Polwan yang memiliki segudang prestasi. Lulusan terbaik Prodi Sastra Inggris Universitas Dr. Soetomo 2023 ini pernah menjadi juara 1 lomba paparan bahasa inggris tingkat Polda Jatim 2024. Selain itu dia juga pernah menjadi presenter di seminar Internasional ECKLL.
"Saya juga pernah dapat penghargaan karena berhasil menangkap pelaku curanmor yang pada waktu itu kejadiannya di depan Hotel Majapahit," lanjutnya.
Sebagai seorang wanita, Flo ingin mengubah stigma yang selama ini ada di masyarakat. Sebagai wanita, dirinya tidak ingin dipandang lemah. Flo ingin membuktikan jika wanita juga mampu melakukan tugas yang sama dengan kaum pria.
Menurutnya, stigma yang beredar di masyarakat sebenarnya tidak lepas dari sikap sebagian wanita sendiri yang justru mempertontonkan dirinya lemah. Oleh sebab itu dia ingin agar kaum perempuan bisa dipandang memiliki kedudukan yang sama dengan pria.
"Kadang gitu, wanita sendiri yang membuat dirinya dipandang lemah dengan 'kata aku kan wanita'. Hal inilah yang harus dirubah," ungkapnya.
"Kita wanita memiliki kedudukan yang sama, apa yang bisa dilakukan pria, kita pun bisa melakukannya," pungkasnya.(*)