KETIK, SURABAYA – Ketua Umum LPAI, Prof. Dr. Seto Mulyadi, S.Psi, M.Si, Psikolog alias Kak Seto menyinggung penggunaan gadget bagi anak dalam Seminar Nasional bertajuk 'Mendidik dengan Cinta di Keluarga yang Ramah Anak'.
Seminar nasional tersebut digelar Komunitas Sales Super Nusantara (Kompass Nusantara) bersama Naghfir's Institute di Gedung Ki Hajar Dewantara, Sumenep pada Jumat (18/8/2023). Ada sekitar 300 peserta yang berpartisipasi.
Menurut Kak Seto, penggunaan gadget bagi anak sebenarnya tidak menjadi masalah. Gadget hanya sekadar alat yang dampaknya tergantung bagaimana menggunakannya.
"Gadget adalah sekadar alat sama dengan pisau, sama dengan gunting, apakah gunting berbahaya lalu enggak boleh dipakai? Boleh, karena itu hanya sekadar alat," ujar Kak Seto.
"Intinya bagaimana mengajak anak menggunakan alat itu dengan benar, jadi gunting dipakai untuk berkreativitas, untuk berkarya. Gadget juga dipakai untuk menambah pengetahuan yang positif," sambungnya.
Artinya, orang tua harus bisa mendorong anak untuk bisa mengambil nilai positif dari gadget. Sementara yang negatif harus ditinggalkan.
"Jadi anak akhirnya mampu menggunakan dengan cara benar, karena anak dikembangkan bersahabat dengan gadget," jelas psikolog asal Klaten, Jawa Tengah ini.
Penggunaan gawai bagi anak juga menjadi perhatian pemilik Asia Jaya Gadget Store sekaligus anggota Kompass Nusantara, Rony Candra. Melalui seminar itu, ia merasa perlu memberi pemahaman bagi orang tua dalam memanfaatkan perkembangan teknologi.
"Saya mencoba memberi tahu atau membuat orang tua paham bahwa teknologi ini bukan untuk membunuh karakter anak," jelas Rony.
"Tapi bagaimana mereka bisa berpikir dan berlaku dengan cerdas sehingga pada saat memakai gadget dengan bijaksana," tegas alumnus Universitas Surabaya ini.
Menurut Rony, teknologi berkembang dengan cepat, terlebih dengan kehadiran artificial intelligence atau AI.
"Saya rasa semua orang tua harus mulai sadar bahwa teknologi ini bukan berarti jelek, tapi sebenarnya luar biasa," tandasnya. (*)