KETIK, HALMAHERA SELATAN – Kepala Desa (Kades) Indong Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara Juma Tuahuns resmi melaporkan Dasim M. Dalih alias Oce (45) ke Polsek pulau Bacan pada Kamis (11/4/2024)
Kades Juma melaporkan Oce yang merupakan warganya sendiri dengan aduan dugaan tindak pidana penghinaan atau perbuatan tidak menyenangkan sesuai undangan klarifikasi dari pihak kepolisian bernomor B/27/IV/2024/Polsek yang diterima pihak terlapor Oce.
Kepada wartawan Ketik.co.id, Oce menyebut, laporan yang dilayangkan Kades Juma ke polisi bak pepatah Manado.
"Tidak masalah saya dilaporkan ke Polisi. Ini sama dengan Gatang kata Udang, di bakar sama merah," kata Oce
Dasar Oce mengatakan demikian dengan alasan ada dugaan Kades Juma masih dipengaruhi alkohol saat terjadi silat lidah dengannya, karena Oce juga dalam kondisi demikian.
"Malam itu saya juga sudah mengonsumsi minuman beralkohol. Kades juga saat itu sudah mabuk. Dia laporkan saya ke Polisi katanya alasan penghinaan, Itu didengarnya dari mulut warga" ujar Oce.
Surat undangan klarifikasi Oce atas laporan Kades Indong (Sumber Oce)
Tak ingin hanya dirinya yang disalahkan, Oce lantas mengurai cerita kejadian pada tanggal 10 April lalu.
"Malam itu sekira usai salat Subuh, Kades Juma masuk ke rumah saya tanpa izin. Dia menendang pintu kamar anak perempuan saya yang sudah menikah. Karena takut dan kaget, anak saya langsung berlari keluar dan hampir bertabrakan dengan kades tepat di depan pintu kamar anak saya" jelas Oce sembari menggelengkan kepala.
Bahkan Oce membeberkan, upahnya sebagai petugas kebersihan desa belum diterimanya selama 5 bulan. Tidak hanya itu, dari 27 petugas kebersihan, 9 orang di antaranya juga bernasib sama dengan Oce.
"Gaji kami sebagai petugas kebersihan sudah 5 bulan. Sekitar 27 orang, 9 orang itu sama dengan saya" beber Oce.
Oce menduga, 27 orang petugas kebersihan dipekerjakan tanpa ada Surat Keputusan (SK). Itu sebabnya Oce mengatakan dia dan beberapa rekannya di berhentikan seperti tidak beradab.
"Sudah tidak bayar gaji, kami di berhentikan di jalanan. Cuman dengan ucapan ngoni saya so kase berenti (kalian telah saya berhentikan) saya duga kami di pekerjakan tanpa ada SK" pungkas Oce.(*)