KETIK, SURABAYA – Dalam rangka memberikan akses kesehatan bagi masyarakat yang berada di wilayah terpencil dan juga memperingati momentum satu abad NU, Eyelink Foundation bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar bakti sosial bertajuk “Membuka Lentera Bawean“.
Dalam event ini, para relawan akan memberikan operasi katarak dan pembagian kacamata secara gratis bagi masyarakat di pulau Bawean.
Berbagai instansi turut terlibat dan berkontribusi untuk memberikan bantuan, di antaranya Unusa, Ikatan Dokter Indonesia dan Pemprov Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun turut serta hadir dan menandatangani MoU kerja sama bersama Eyelink Foundation, PBNU, Unusa di gedung Tower RSI A.Yani, Surabaya, Sabtu (4/2/2023).
Gubernur Khofifah menyampaikan dukungan untuk penyelenggaraan bakti sosial operasi katarak di Pulau Bawean. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Pemilihan pulau Bawean sebagai sasaran bakti sosial ini karena keadaan di sana banyak terdapat masyarakat yang menderita gangguan penglihatan akibat katarak. Penyakit ini memang tidak menular, namun jika dibiarkan akan menyebabkan kebutaan.
Gubernur Khofifah menyampaikan dukungan dan terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat. Bantuan ini sangat penting sekali bagi masyarakat di pulau Bawean yang wilayahnya cukup terpencil karena memang terpisah jauh dari daratan utama Jawa Timur.
“Kami selaku Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung penuh inisiasi dari pihak Eyelink yang akan melakukan bakti sosial. Semoga saja kegiatan ini tidak hanya di pulau Bawean saja, tetapi dilanjutkan di kota kota lainnya karena memang masih banyak masyarakat kita yang membutuhkan," ungkap Khofifah.
Menurut data dari skrining awal Eyelink, saat ini di Pulau Bawean dari 900 orang yang melakukan pemeriksaan terdapat 296 orang yang menderita Katarak dan 90 orang menderita Pterygium.
Dari hasil tersebut Eyelink akan melakukan tindakan Operasi Katarak dan Pterygium secara gratis pada 6 hingga 11 Februari 2023.
“Para Pasien yang sudah di data akan segera mendapatkan tindakan operasi segera, agar penglihatan mereka dapat kembali normal dan mereka bisa beraktivitas kembali," ungkap dr. Uyik Unari, SpM (K) selaku pembina Eyelink Foundation.
Selain gangguan penglihatan Katarak dan Pterygium, di sana juga ditemukan 135 orang yang menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kacamata untuk membantu penglihatan mereka.
Ditemui di tempat yang sama M. Nuh selaku Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) menuturkan, saat ini tenaga media yang bertugas di Bawean sudah diberangkatkan.
"Kira-kira 500 orang yang akan dioperasi dan kami menyiapkan 1.500 kacamata yang akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. (*)