KETIK, MALANG – James, seorang warga negara asing (WNA) asal Inggris memulai lembaran baru dengan menjadi mualaf. Ia menjadi seorang muslim dengan dibantu oleh Mualaf Center milik Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya (UB) untuk membaca dua kalimat syahadat.
James mulai tertarik untuk belajar Islam berkat Aisyah, mahasiswa Program Magister Fakultas Teknik Pertanian (FTP). Aisyah merupakan kenalannya dalam program student exchange ketika masih duduk di bangku SMA.
"Setelah bertemu dengan Aisyah, kami mulai chating lebih intens dan membahas mengenai ajaran Islam," ujar James.
Ia mengaku tidak mendapatkan paksaan dari pihak manapun ketika memilih untuk masuk Islam. Berkat interaksinya dengan Aisyah perlahan ia mulai tertarik dan ingin mempelajari ajaran yang disebarkan oleh Muhammad saw. Ajaran kebaikan yang digemakan dalam Islam lah yang membuatnya teguh menjadi mualaf.
"Tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Orang tua saya juga sangat support apa yang menjadi keputusan saya," lanjutnya.
Dalam berirkrar dua kalimat syahadat, James dituntun langsung oleh Drs. Samsul Arifin, Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) UB. Beberapa saksi mulai dari pengurus masjid maupun teman-temannya pun turut hadir.
Hingga saat ini Masjid Raden Patah UB telah memualafkan sebanyak 58 orang dari seluruh Indonesia.
Perlu diketahui bahwa Mualaf Center milik Masjid Raden Patah UB memiliki tugas untuk memberi wadah dan membina seseorang yang baru saja mengikuti ajaran Islam. Bukan hanya sivitas akademika, namun masyarakat umum juga dapat mengakses.
"Semua masyarakat dapat menggunakan layanan di Masjid Raden Patah. Bisa langsung menghubungi pengurus, nanti dokumen yang diperlukan akan kami siapkan," ujar Humas Masjid, Aulia Luqman Aziz.(*)
James, WNA Asal Inggris Berikrar Mualaf Melalui Masjid Raden Patah UB
Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa
25 April 2024 08:25 25 Apr 2024 08:25