KETIK, ACEH BARAT DAYA – Akibat jebolnya saluran irigasi di Kemukiman Babah Lhok, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, jebol. Akibatnya, 300 hektare lahan sawah milik petani terancam kering.
Walaupun diketahui tanggul irigasi tepatnya di jalan menuju Kodim 0110/Abdya telah rusak selama 2 tahun, namun tak kunjung diperbaiki secara permanen. Sehingga, saluran irigasi tersebut tak bisa bisa dialiri air.
Keujrun Chik Blangpidie, Tarmizi mengatakan, selama ini pihak terkait belum pernah melakukan perbaikan terhadap tanggul yang jebol, hanya diperbaiki oleh petani secara sukarela dan bersifat sementara.
"Saat ini hanya dipasang saluran air sementara dengan menggunakan drum. Namun karena drum sudah dipasang lama, sehingga terkadang rusak dan air tersumbat sampah juga sering jebol," ujar Tarmizi, Minggu, 8 September 2024.
Tanggul irigasi di Blangpidie, Abdya jebol yang tak kunjung diperbaiki pihak terkait. (Foto: JP for Ketik.co.id)
Kejadian ini, tambahnya, berdampak pada pasokan air yang tidak maksimal untuk mengairi area persawahan milik petani. Selain area persawahan di Blangpidie, ternyata dampak tersebut juga dialami sebagian area persawahan di Kecamatan Setia.
Bersama dengan petani lain, Keujrun Chik Blangpidie berharap agar instansi terkait dapat segera memperbaiki tanggul irigasi yang jebol secara permanen, sehingga area persawahan dapat dialiri air dengan maksimal.
"Kalau tidak dilakukan perbaikan, maka tentu akan menyulitkan petani saat mengaliri area persawahan yang diperkirakan secara keseluruhan sekitar 300 hektare," ucapnya.
Terlebih saat ini, kata Tarmizi, petani mulai melakukan penggarapan lahan pertanian, sehingga pasokan air dari saluran irigasi sangat dibutuhkan untuk proses pembajakan dan penanaman bibit padi.
"Saat ini drumnya mulai rusak dan banyak petani ngeluh karena air kadang mengalir kadang tidak, itupun alirannya sangat kecil dan tidak maksimal," pungkasnya.
Hingga saat ini sebutnya, pihak dinas belum turun ke lokasi, padahal jarak antara kantor Dinas PUPR Abdya dengan lokasi tanggul irigasi yang jebol lebih kurang satu kilometer.
"Masyarakat sudah tiga kali menanganinya secara darurat menggunakan drum namun tidak bertahan lama. Kami berharap agar dinas segera dapat menangani hal ini. Tolong bantu kami petani," ungkap Tarmizi. (*)