KETIK, BANDUNG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung mencatat investasi di Kabupaten Bandung telah mencapai Rp20,2 triliun sampai Agustus 2023 atau periode triwulan II, atau 50 persen lebih dari target hingga akhir 2023 sebesar Rp29,9 triliun. Sementara investasi sepanjang tahun 2022 tercapai 29,4 triliun atau tercapai lebih dari 100 persen dari yang ditargetkan.
"Sampai dengan semester kedua di tahun ini, realisasi investasi di Kabupaten Bandung mencapai Rp20,2 triliun dari 39.085 proyek baik modal dalam negeri maupun modal luar negeri," kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Bandung, Ben Indra Agusta di Soreang, Senin (25/9/2023).
Dalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) maupun Online Single Submission (OSS), tercatat dari 335 izin, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) sampai dengan Agustus 2023 realisasi investasi senilai Rp17 triliun dari 38.762 proyek.
Sedangkan penanaman modal asing (PMA) realisasi investasi mencapai Rp2,9 triliun dari 314 proyek. Proyek investasi tersebut juga menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan di Kabupaten Bandung.
"Sampai dengan Agustus 2023, terserap tenaga kerja sebanyak 153.528 tenaga kerja, dan sebanyak 19 orang tenaga kerja asing," sebut Ben.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, investasi yang dominan untuk tahun 2023 ini ada tiga jenis. Antara lain infrastruktur khususnya fasilitas Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, kemudian eksplorasi energi panas bumi dan pariwisata.
"Jadi yang banyak masuk itu kemarin di Stasiun Kereta Cepat di Tegalluar. Kemudian panas bumi yang bisa sampai Rp7 triliun setahun penanaman modalnya, dan pariwisata yang perkembangannya cukup masif," tuturnya.
Terkait dengan target investasi hingga akhir tahun 2023, Ben optimistis bisa tercapai lewat berbagai proyek yang terus berprogres. Seperti proyek Kereta Cepat, di mana setelah proyek stasiun, depo dan infrastruktur jembatan Cibiru Selatan, PT KCIC masih akan mengembangkan lahan sebesar 340 hektare di Tegalluar untuk Transit Oriented Development (TOD).
"Lahan di Tegalluar itu kan akan dibuat TOD, kemudian dari RDTR-nya, di sana juga akan ada perkantoran ada Jabar Expo di situ jadi memang besar. Kemudian juga ada investasi asing yang masuk itu untuk pabrik sepatu dari Korea, dan investasi lainnya di wilayah selatan," tuturnya.
Terlebih, tambah dia, potensi dan iklim investasi di Kabupaten Bandung mulai dari SDM sampai infrastruktur sangat mendukung untuk hadirnya investasi baik dari PMDN maupun PMA tanpa kendala.
"Untuk di Kabupaten Bandung bagus, dari SDM sudah bagus, potensi wilayahnya besar, infrastruktur juga sekarang dengan adanya Tol Soroja dan lain-lain. Untuk pengembangan ke selatan juga sudah bagus. Jadi saat ini enggak ada kendala. Terbukti kemarin yang menarik itu kan energi terbarukan panas bumi oleh Geo Dipa, Star Energy dan lainnya, karena memang itu ada potensi," kata Ben. (*)