KETIK, JAKARTA – Beberapa hari lagi umat kristiani baik Katolik maupun Protestan akan merayakan Hari Raya Paskah. Hari Raya Paskah sendiri merupakan hari kebangkitan Yesus Kristus. Tidak hanya sekedar perayaan banyak sekali tradisi yang dilakukan oleh umat kritiani untuk menyambut hari kebangkitan Yesus Kristus.
Salah satu tradisi unik saat Hari Raya Paskah adalah kehadiran telur dan kelinci paskah yang jadi pelengkap perayaan sakral tersebut. Melansir Discovery News, sejak zaman dahulu telur dan kelinci telah menjadi simbol kesuburan, sedangkan musim semi telah menjadi simbol kelahiran kembali.
Tradisi ini berawal dari Amerika Serikat yang kemudian dibawa ke Jerman pada abad 18 oleh para imigran yang menceritakan tentang kelinci yang bertelur.
Walaupun pada realitanya kelinci tidak bertelur, akan tetapi asosiasi dari simbol-simbol ini hampir alami. Belakangan, kebangkitan Yesus juga akan dikaitkan dengan konsep kelahiran kembali yang sudah lama ada.
Serta bukti dari tulisan-tulisan dari abad ke-17 di Jerman menggambarkan Oschter Haws (Kelinci Paskah) untuk pertama kalinya. Menurut cerita rakyat, kelinci Paskah akan bertelur warna-warni di sarang (keranjang) anak-anak yang berperilaku baik.
Setelah sekian lama tradisi telur paskah inj berubah dimana para umat kristiani memasukkan cokelat dan mainan di dalam telur paskah. Hingga saat ini tradisi itu dilakukan terus menerus dan membuattekur paskah menjadi hal yang identik saat perayaan Hari Paskah.
Paskah adalah momen yang sangat penting bagi seluruh umat Kristiani. Beberapa orang percaya Paskah adalah jantung yang merupakan sumber kehidupan dan iman bagi orang percaya yang sudah tertulis dalam rangkaian Tahun Liturgi.
Para jemaat akan menerima percikan abu di dahinya yang menjadi pengingat manusia akan ritual Israel Kuno saat seseorang menabur abu di atas kepala atau di seluruh bagian tubuh sebagai tanda akan kesedihan, pertobatan dan rasa menyesal yang sangat dalam.(*)