KETIK, JAKARTA – Jelang Hari Raya Idul Fitri, tren perbaikan rumah biasanya mengalami peningkatan. Akan tetapi momen Hari Raya Idul Fitri rupanya tidak menjadi alasan satu satunya seseorang ingin membenahi rumahnya.
Co-CEO dan Co-Founder Gravel, Georgi Ferdwindra Putra mengatakan tingginya permintaan perbaikan rumah (home improvement) tahun ini karena pemilik rumah memiliki kebutuhan fungsi hunian yang berbeda. Pandemi global telah mengubah kehidupan kita dan telah memicu tren yang berbeda dalam perbaikan rumah dan renovasi, khususnya menjelang Idul Fitri tahun ini.
"Ada berbagai faktor yang mendorong tren ini, di antara perubahan gaya hidup, kemajuan teknologi rumah pintar, dan pengaruh gerakan lakukan sendiri atau DIY (Do It Yourself)," jelasnya.
Lebih lanjut, Perubahan pola kerja dari rumah ‘work from home’ atau ‘flexible working’ mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan ruang kerja yang efisien dan nyaman di dalam rumah. Selain itu, kebutuhan akan ruang belajar bagi anak-anak yang homeschooling juga meningkat. Masyarakat juga mulai memikirkan area rekreasi untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu santai.
"Kebutuhan fungsi yang cenderung spesifik, seperti ruang kerja, ruang belajar, area rekreasi, tak jarang membutuhkan perombakan. Banyak yang mulai mengatur ulang tata letak rumah melalui renovasi," tambahnya.
Selain itu, teknologi rumah pintar yang berkembang pesat menawarkan kenyamanan sekaligus mendukung efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya. Inovasi-inovasi seperti lampu yang dapat dikendalikan secara otomatis atau perangkat pengatur suhu ruangan yang cerdas menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin memperbaiki rumah mereka dengan teknologi terkini.
"Ditambah lagi, kesadaran lingkungan juga mendorong banyak orang mencari bahan bangunan ramah lingkungan dan solusi yang dapat mengurangi dampak lingkungan dari renovasi mereka," imbuhnya.
Renovasi rumah bukan lagi sekadar tentang memperbaiki, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang mencerminkan kepribadian dan kebutuhan individu, sekaligus mengikuti perkembangan teknologi dan tren sosial yang terus berubah.(*)