KETIK, SURABAYA – Eri Cahyadi dan Armuji, pasangan petahana Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, akan bertarung melawan kotak kosong pada Pilkada 2024.
Mereka menjadi calon tunggal setelah tidak ada kandidat lain yang mendaftar hingga penutupan masa perpanjangan pendaftaran pada awal September 2024.
Kondisi ini mencerminkan dominasi politik Eri-Armuji yang didukung oleh 18 partai politik, termasuk PDIP, Golkar, PAN, PKS, dan lainnya.
Meskipun melawan kotak kosong, pasangan ini tetap harus mendapatkan lebih dari 50% suara untuk menang.
Jika tidak, Surabaya akan dipimpin oleh penjabat sementara hingga pemilihan berikutnya pada 2029.
Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono menegaskan tugas partai politiknya saat ini
akan meyakinkan masyarakat untuk datang ke TPS dan memilih Eri-Armuji. Selain itu, pihaknya juga akan menyerap seluruh aspirasi dari masyarakat.
"Karena suara rakyat itu benar-benar menentukan pemimpin Surabaya di 5 tahun ke depan. Kalau kita lakukan secara optimal, kita optimis kotak kosong tidak akan dipilih masyarakt dan masyarakat akan memilih paslon ErJi," tegasnya.
Mengenai pelaksanaan Pilkada Serentak pada 27 November mendatang, ia mengingatkan masyarakat agar datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya.
"Jangan sampai kemudian warga tidak memanfaatkan atau menggunakan haknya di Pilkada serentak ini," ucapnya.
Dijelaskan juga oleh Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni menjelaskan saat ini pihakmya akan memberikan kesadaran, pemahaman, edukasi pendidikan politik, kepada masyarakat bahwa kotak kosong itu sesuatu yg tidak memiliki visi atau misi.
"Pembangunan di Kota Surabaya agar berlanjut berlangsung dengan baik menyongsong Surabaya sebagai pintu gerbang Ibu Kota Nusantara maka kita semua harus mengajak masyarakat untuk memilih ErJi," tegasnya.
Toni menjabarkan jika masyarakat memilih kotak kosong di Pilwali Surabaya, artinya tidak ada keberlanjutan pemerintahan dan masyarakat akan dirugikan.
"Karena masyarakat tidak bisa menikmati anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang disusun berdarkan visi misi," ucap Mantan Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini.
Menanggapi soal masyarakat yang menyerukan mencoblos kotak kosong, Toni memaknai hal itu sebagai perlombaan kebaikan.
"Kalau kemudian, ada sebagian masyarakat yang mengkampanyekan kotak kosong, ya kami maknai sebagai perlombaan kebaikan saja," ucap Toni.
Ia tidak risau dengan aksi kampanye kotak kosong, karena menurutnya masyarakat Surabaya saat inu sudah sangat peduli dengan politik.
"Masyarakat yang melek secara politik saya yakin, mereka tidak akan menjadi obyek dari distrupsi informasi yang digaungkan oleh pegiat kotak kosong yang mungkin, ada syahwat politiknya yg tidak teralisasi," pungkas Arif Fathoni.
Ini Sikap PDIP dan Golkar Tanggapi Kotak Kosong di Pilwali 2024
Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin
24 September 2024 19:00 24 Sep 2024 19:00