KETIK, JAKARTA – Saat bulan Ramadan selain menjalankan ibadah puasa, umat muslim juga diperintahkan untuk menunaikan zakat fitrah. Berangkat dari hal tersebut Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan mengenai bahan makanan apa saja yang bisa digunakan untuk zakat fitrah.
Terkait hal tersebut dirinya mengatakan bahan makanan yang digunakan untuk zakat fitrah adalah makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini tentunya sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW.
"Mengingat masyarakat Indonesia makanan pokoknya adalah nasi, maka bahan makanan yang digunakan untuk zakat fitrah beras," kata Khalid Basalamah.
Ustad kelahiran Makassar ini menambahkan baiknya zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk bahan makanan pokok daripada menggunakan uang, walaupun nilainya sesuai dengan harga bahan pokok tersebut.
"Jangan ganti dengan duit, kecuali duitnya diberikan ke mesjid atau lembaga, setelah itu dibelikan beras dan dibagikan itu boleh," tambahnya.
Contoh pembayaran zakat fitrah yang sesuai senilai 2,5 kilogram beras kemudian dikonversikan ke uang sebesar Rp 30.000. Kemudian uang tersebut diberikan ke penerima zakat hal ini kurang tepat karena tidaknada dalilnya menurut Ustadz Khalid Basalamah.
Hal ini tentu saja mengacu pada hadist nabi yang berbunyi; Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Kami menyerahkan zakat pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan satu sho’ makanan, satu sho’ kurma, satu sho’ gandum, atau satu sho’ anggur (kering).” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 1508 dan Muslim no. 985).
Dalam hadist tersebut diterangkan dengan jelas jika untuk zakat fitrah bahan makanan disesuaikan dengan apa yang sehari-hari dikonsumsi di suatu negeri atau kawasan misalnya kurma menggunakan kurma, gandum maka gunakan gandum, begitu pula makanan pokok beras maka gunakan beras.
"Jika Anda memberi uang, itu namanya sedekah, lain lagi, bukan zakat fitrah, sehingga jangan diganti beras dengan uang,"pungkasnya.(*)
