KETIK, SURABAYA – Viralnya video yang memperlihatkan proses penyembelihan di RPH Surabaya dengan cara ditembak atau stunning direspons oleh Perwakilan Meat & Livestock Australia (MLA) drh Tri Umardani.
Ia menjelaskan bahwa metode tersebut bertujuan untuk menghilangkan kesadaran hewan sebelum disembelih.
"Jadi itu bukan proses penyembelihannya, yang seperti ditembak itu namanya stunning. Tujuannya agar sapi pingsan jadi penyembelihannya lebih mudah," jelas Umardani, Kamis 27 September 2024.
Metode stunning yang digunakan di RPH Surabaya adalah prosedur resmi dan diatur dalam regulasi di Indonesia. Proses stunning tidak hanya dilakukan kepada sapi tetapi juga hewan ternak lainnya seperti ayam dan babi.
"Kalau hewan yang lazim sapi, ayam, babi sebenarnya juga ada," tambahnya.
Dalam melakukan proses stunning, terdapat aturan yang harus ditaati, seperti jenis peluru yang digunakan, besaran tekanan dan titik yang akan menjadi sasaran harus tepat agar tidak melukai sapi.
Belum lagi setelah stunning atau dibuat pingsan, sapi harus segera disembelih. Berdasarkan SOP yang berlaku maksimal 20 detik setelah pingsan harus sudah disembelih.
"Tidak boleh melukai sapi pokoknya dan standarnya 20 detik setelah pingsan harus sudah disembelih. Nanti takutnya sapinya sadar," paparnya.
Cara menyembelih sapi dengan menggunakan metode stunning ini sudah lazim digunakan di berbagai daerah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penyembelihan agar efektif dan efisien.
Berdasarkan penelitian dari berbagai jurnal, penggunaan metode stunning pada sapi tidak menimbulkan penyiksaan pada sapi.
Hal ini justru akan membuat kualitas daging sapi lebih baik, khususnya dalam hal kesegaran karena sapi yang dipingsankan terlebih dahulu tidak mengalami stres.
"Menurut beberapa penelitian kalau dengan stunning itu tingkat penyiksaan terhadap hewannya lebih rendah," pungkasnya.(*)