KETIK, SURABAYA – Rektor Universitas Airlangga (Unair) Muhammad Nasih membeberkan jika dipandang dari segi perguruan tinggi sebenarnya penghapusan jurusan IPA,IPS dan Bahasa di SMA tidak begitu berdampak pada sistem penerimaan mahasiswa baru.
Walaupun begitu, menurutnya tetap ada penyesuaian dari sekolah dimana kurikulum yang diajarkan disesuaikan dengan dunia industri seperti yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Alhasil dengan dihapusnya jurusan di SMA, siswa hanya dibedakan berdasarkan peminatannya saja.
Unair sendiri telah menerima calon mahasiswa hasil kurikulum merdeka ini sejak tahun lalu. Bahkan, Unair termasuk salah satu pelopor perguruan tinggi yang menerima mahasiswa baru dari dari kebijakan ini.
“Jadi sewaktu seleksi mahasiswa baru jalur SNBP, kami lihat nilai mata pelajaran yang diminati, lalu disesuaikan dengan jurusan yang dipilih. Jadi bukan nilai secara keseluruhan,” jelasnya, Jumat (26/7/2024).
Pria yang akrab disapa Nasih tersebut menambahkan, walaupun tidak memberikan dampak signifikan terhadap penerimaan mahasiswa baru, namun pihaknya tetap melakukan evaluasi peminatan SMA terutama dari sisi akademis.
“Kami harap peminatan di SMA linier dengan jurusan yang akan siswa ambil saat kuliah,” tambahnya.
Terlebih setelah dihapusnya sistem jurusan di SMA, kurikulum di sekolah harus dilakukan penyesuaian terhadap kebutuhan dunia industri saat ini. Dimana sistem pendidikan merupakan suatu hal yang dinamis dimana selalu terjadi perubahan sesuai dengan perkembangan jaman.
“Karena kampus dituntut meningkatkan employability lulusan, berarti harus menyesuaikan kurikulum dan dunia industri. Hal seperti ini harusnya dilakukan juga sejak SMA,”pungkasnya.(*)