KETIK, SERANG – Momentum lebaran tahun 2024, salah satu pemudik Eka Maulana membagikan cerita perjalanan arus mudik dan balik dengan menikmati Jalan Tol dan pelabuhan.
"Perjalanan sudah selesai ditempuh, dari Cicurug (Sukabumi, red) ke Sungayang Sumatera Barat," tulis Eka sapaan akrabnya melalui pesan tertulis yang dibagikan di grup Facebook Roadtrip Indonesia, Sabtu (13/4/2024).
Dikatakannya, untuk rute yang ditempuhnya, sebagai berikut: Tol Bocimi - Andara - Tangerang - Merak - Bakauheni - Palembang - Pabrumulih dan lanjut non tol Muara Enim - Lahat - Lubuk Linggau - Sarolangun - Bangko - Muaro Bungo - Sungai Rumbay - Dhamasraya - Sijunjung - Atar - Batusangkar.
"Adapun untuk total waktu tempuh 56 jam, dengan jarak tempuh 1400+ km. Sementara start pada Jumat (5/4/2024) pukul 20.00 dan sampai Senin (8/4/2024) pukul 04.00 WIB," ungkapnya.
Diterangkannya, untuk catatan perjalanan sebagai berikut :
1. Macet masuk Tol Bocimi, harusnya bisa masuk tol selama 5 menit tapi menjadi 1 jam
2. Kena macet dan antre kapal selama 5 jam, jadi keluar Tol Merak jam 12.00 dan naik kapal jam 05.00
3. Lanjut lagi dari Tol Lampung sekitar jam 09.00, sampai keluar Prabumulih jam 16.00
4. Keluar Prabumulih karena ambil jalur tengah, soalnya sudah dapat kabar kalau jalur timur tepatnya di Betoeng itu macet parah sampai 12 jam
5. Jalan menuju Muara Enim sempat kena macet 1 jam karena buka tutup
6. Sampai di Lahat sekitar jam 21.00, istirahat dan bermalam di sana
7. Start lagi jam 05.30 menuju Lubuk Linggau, jalanan lancar
8. Masuk jalan Surulangun, jalanan sedikit jelek tapi masih aman
9. Sampai ke Muaro Bungo jam 17.30
10. Lanjut lagi jam 20.00, jalanan masih bagus sampai masuk ke perbatasan Sumbar
11. Jalan lintas Sungai Rumbay - Dhamasraya - Sijunjung jalanan banyak berlubang
12. Dari jalan lintas ambil jalur alternatif via Atar, di sini ada kendala ternyata ada titik jalan longsor dan hanya bisa dilewati 1 mobil, untungnya malam itu tidak banyak yang lewat jadi tidak sampai macet. Di sini kita rasa salah ambil keputusan melewati jalur alternatif, harusnya tetap aja melalui jalur lintas Sumatra melalui Solok / Sawah Lunto
13. Akhirnya finish di rumah sekitar jam 03.30
"Total biaya akomodasi yaitu untuk tol sekitar Rp 620 ribu, kapal express Rp 750 ribu, hotel Rp 150 ribu, BBM Rp 850 ribu. Untuk makan kita bawa bekal dari rumah, bawa lauk yang tahan di jalan jadi aman selama perjalanan. Kebetulan supir tim yang tidak merokok," ujar Eka.
Eka menambahkan, manifest 2 dewasa dan 1 balita dengan kendaraan jenis Ayla 2014 1000 CC. Untuk cuaca campuran kering dan basah, beberapa kali kena hujan yang cukup deras.
"Alhamdulillah sepanjang perjalanan tidak ada kendala yang berarti, walaupun di jalan sempat diklakson-klakson oleh suhu-suhu perjalanan lintas Sumatera. Sopir newbie, baru pertama kali ngaspal di jalur lintas tersebut," imbuhnya.
"Terima kasih semuanya yang sudah sudi membaca cerita perjalanan kami, untuk arus balik rencana via timur kalau di Betoengnya aman tidak ada kemacetan lagi. Sekali lagi terima kasih, salam satu aspal," tutupnya. (*)