KETIK, JAKARTA – Ayaa Nufus, akrab dengan panggilan Ayaa, News Anchor di stasiun Nasional I-News TV MNC Media, membagikan tips dan pengalamannya agar tampil lebih percaya diri di layar kaca atau di depan umum.
"Saya menjadi host di sejumlah program TV sambil kuliah, cukup sering dipercaya menjadi pembawa acara atau Master of Ceremony baik di pemerintahan maupun swasta," katanya kepada media online nasional Ketik.co.id melalui pesan singkat Whatsapp, pada hari Kamis (21/12/2023).
Putri Pariwisata Multitalented Indonesia 2019 yang hobi berolahraga ini mengawali karir di bidang fashion dan menjadi model, serta sering mengikuti pentas tari traditional sejak kecil hingga SMA.
"Lalu saya merantau dari Medan ke Jakarta, karena ingin mencoba keberuntungan di dunia perfilman. Awalnya lulus casting yang diadakan salah satu PH ternama tanah air," ujarnya menerangkan.
Sambil menjajaki dunia entertainment di Ibu kota, Ayaa memilih untuk tidak meninggalkan pendidikan, ia memutuskan untuk menjalani karir sambil kuliah S1 di Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi.
"Dari kecil saya sudah senang nonton berita di TV, karena kakek adalah seorang jurnalis senior, yang sering berbincang terkait dengan politik dan macam-macam isu di Republik ini ketika sedang kumpul bersama keluarga," ucapnya.
Ketika menempuh pendidikan jurusan Public Relations, pemilik akun media sosial Instagram @ayaanufus_ ini menyampaikan, ruang lingkup dan pembahasannya juga tidak jauh-jauh dari masalah media.
"Melihat sepak terjang sejumlah News Anchor senior, seperti Najwa Shihab, Andy F. Noya, Tommy Tjokro dan sejumlah jurnalis hebat tanah air yang sangat menarik sekali dalam perjalanannya di dunia jurnalistik, membuat saya bertekad agar suatu saat bisa memberikan kontribusi untuk negeri ini melalui jurnalistik," terangnya.
Di tambah lagi, imbuh perempuan yang sebelumnya pernah juga jadi News Anchor di Elshinta TV, dengan adanya konflik, ketidakadilan bagi rakyat yang membuatnya berfikir, mungkin ada peluang baginya meskipun kecil, untuk membantu mereka. Karena diri pribadinya tidak suka dengan konflik.
"Selesai penyusunan skripsi, saya melihat ada media tempat bernaung, dan saat itu sedang membuka peluang untuk posisi reporter, lantas mencoba dan karena ridho Allah SWT, restu orang tua, dukungan berbagai pihak, dan usaha yang kuat, akhirnya diterima dan memulai karir sebagai reporter di pertengahan tahun 2021. Lalu di percaya untuk masuk studio sebagai News Anchor 4 bulan setelahnya," ungkapnya.
Ayaa Nufus, News Anchor TV Nasional (Foto: Wandi Ruswannur/Ketik.co.id)
Dirinya bercerita perihal rintangan dan hambatan, yang pastinya ada saja di dunia jurnalistik, tapi tidak ada yang tidak bisa dilewati, semuanya dianggap sebagai pembelajaran dan pengalaman untuk ke depannya.
"Tantangan saya yang paling seru, yaitu ketika terjun ke lapangan, di situ pasti kita akan merasakan panas-panasan, hujan, kejar-kejaran dengan momen dan waktu. Selain itu ketika wawancara tokoh, ada tantangan sendiri untuk bagaimana memahami karakter, dan topik agar selaras dengan jurnalistik," ungkapnya.
"Tapi ya rintangan yang paling sulit itu bangun jam 2 pagi untuk siaran program jam 4 pagi. Tapi itu konsekuensi yang sudah dipertimbangkan sebelum memulai karir ini," terang Ayaa menuturkan dengan jelas dan gamblang.
Lantas, ia membagikan tips mudah dan lebih percaya diri menjadi News Anchor, yaitu harus memahami dulu apa itu jurnalistik, peran seorang jurnalis, seperti apa etiknya, apa konsekuensinya. Maka ketika sudah paham fondasinya, ia merasa untuk melangkah akan lebih percaya diri.
"Artinya, ketika kita paham seperti apa standard broadcasting, maka harus menyesuaikan diri dengan standard tersebut, dan tetap menjadi diri sendiri serta auntentitas yang terus diasah, maka akan lebih percaya diri untuk tampil di layar kaca," bebernya.
Ayaa sebagai Gen Z, bangga sekali, ternyata masih banyak anak-anak muda yang melek informasi, tidak acuh tak acuh, dan mengapresiasi berita di media massa, karena generasi muda punya peran penting kontribusinya untuk negeri ini.
"Hal ini harus terus dilanjutkan, saya ingin mengajak anak-anak muda untuk melek informasi sebisa mungkin yang harus diiringi dengan kemampuan menalar setiap informasi secata kritis, dan menelurusi keabsahannya," tandasnya menutup pernyataan.(*)
