KETIK, TANJUNG PINANG – Perayaan imlek menjadi berkah tersendiri bagi para nelayan di Pulau Pecong, Kecamatan Pulau Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Para nelayan tersebut banjir orderan untuk ikan dingkis dari negara tetangga Singapura.
Harga jual ikan dingis di Singapura bisa dibilang sangat tinggi nelayan bisa menjualnya dengan harga Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per kilogram. Hal ini terjadi karena ikan ini merupakan sajian wajib saat perayaan imlek bagi warga Singapura. Ikan dingis dipercaya membawa keberuntungan sepanjang tahun.
"Ikan dingis di perairan Belakangpadang hanya bertelur setahun sekali, yaitu saat Imlek. Makanya, harganya jadi tinggi," ujar Toyib, seorang nelayan ikan dingkis di Pulau Pecong.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan saat hari biasa, harga ikan dingis hanya dijual seharga Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram. Oleh sebab itu kesempatan imlek ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para nelayan agar dapat meraup untung setinggi-tingginya. Toyib sendiri mengaku bisa menghasilkan sekitar Rp 38 juta perhari hanya dengan menjual ikan dingis.
"Saya bisa menghasilkan 5 kg ikan dingkis per hari. Biasanya, ikan ini dibeli oleh pengepul untuk dijual kembali ke Batam dan Singapura," tambahnya.
Lebih lanjut, Camat Belakangpadang Yudi Admajianto mengunggapkan jika musim panen ikan dingis saat imlek memang menjadi tradisi tahunan bagi nelayan di Belakangpadang. Bahkan saat musim panen sekitar 5 ton ikan dingis ekspor ke Singapura setiap hari.
"Hampir semua orang memasang kelong di Pulau Pecong, Pulau Kasu, dan Pulau Pemping untuk menangkap ikan dingkis," ungkap Yudi.(*)