HUT Jatim ke-77, Khofifah - Emil Borong 198 Penghargaan

Editor: Shinta Miranda

12 Oktober 2022 08:56 12 Okt 2022 08:56

Thumbnail HUT Jatim ke-77, Khofifah - Emil Borong 198 Penghargaan Watermark Ketik
Guyub, Gubernur Khofifah bersama Emil Dardak saat berfoto dengan pendahulunya Imam Utomo dan Pakde Karwo Gubernur periode sebelumnya. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-77 berlangsung khidmat di halaman Gedung Negara Grahadi pada Rabu, (12/10). Dalam sambutanya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak semua pihak untuk menekankan inovasi, kolaborasi, dan inisiasi atau disingkat menjadi IKI untuk menghadapi tantangan zaman.

Itu dia sampaikan dalam sambutannya saat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya. “Kini saatnya kita kembangkan daya inisiatif kita, daya kolaborasi kita, serta daya inovasi kita di tengah zaman yang terus bergerak,” ucap Gubernur Jatim ke-14 tersebut.

Khofifah menambahkan, tiga hal tersebut merupakan karakter yang harus dibangun untuk membentuk daya cipta yang baik dan bermanfaat. Dia juga mengatakan bahwa karakter tersebut harus diutamakan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Mengingat, selain pandemi, ada ancaman-ancaman baru yang menjadi tantangan umat manusia ke depan.

Ancaman itu adalah krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. Dan semua ancaman itu berpotensi menimbulkan resesi di tingkat dunia. Karena itu, Khofifah mengajak seluruh warga Jatim menguatkan karakter IKI tersebut. Khofifah juga mengajak warga Jatim meneladani tokoh-tokoh pahlawan yang telah berjuang dengan inisiatif untuk menggerakkan kesadaran merdeka.

“Kita punya khazanah yang luar biasa dari pendahulu kita. Mereka mempunyai daya cipta yang mampu membuat gagasan untuk mengubah kehidupan yang lebih baik. Mari kita teladani,” tegas Gubernur yang juga mantan Menteri Sosial RI tersebut.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengatakan bahwa Jatim akan terus berupaya meningkatkan birokrasi yang lebih baik lagi. Khofifah juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, berinovasi, dan memberikan kinerja terbaik di bidangnya masing-masing.

“Terima kasih kepada seluruh pihak atas kinerja terbaiknya. Semoga ini menjadi penyemangat. Semoga tidak cepat puas, dan mari menguatkan inovasi, kolaborasi, dan inisasi,” tukasnya.

Khofifah berharap, melalui tiga karakter itu Jatim dapat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari adanya dampak pandemi ini. Dalam momen ini, Gubernur Khofifah juga menyebut ada contoh game changer. Mereka adalah para tokoh yang mendapatkan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas pada hari ini (12/10). 

Salah satunya Cleona Einar Maulidiva. Anak berusia 11 tahun itu telah meraih 90 medali dalam berbagai kompetisi mathematics and science baik di tingkat nasional maupun internasional. “Mayoritas medali yang dia raih itu emas dan mayoritas skala internasional. Maka Cleona adalah Game Changer,” ucap Khofifah.

Begitu juga H. Makarim. Dia merupakan perintis lingkungan asal Pasuruan. Makarim mendapatkan Jer Basuki Mawa Beya Emas atas kiprahnya merawat lingkungan pesisir yang sudah dia lakukan selama puluhan tahun. 

Di akhir sambutan, Khofifah menyampaikan bahwa dalam masa kepemimpinan Khofifah-Emil sejak 2019, Pemerintah Provinsi Jatim telah mengantongi 198 penghargaan baik internasional, nasional maupun regional. “Ini adalah hasil kerja keras dengan menganut IKI dari seluruh jajaran Pemprov Jatim, Forkopimda, Bupati/Walikota hingga masyarakat. Terima kasih atas seluruh kerja keras dan kerjasamanya,” ucap Khofifah. 

Capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Jatim juga tumbuh impresif sebesar 5,74 persen year-on-year (yoy). Catatan itu menjadi yang tertinggi se-Pulau Jawa atau tumbuh lebih tinggi dari rerata pertumbuhan nasional yakni 5,44 persen yoy. 

Pertumbuhan ekonomi inklusif ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menurunnya angka kemiskinan. Pada periode Maret 2021 - Maret 2022, penurunan kemiskinan Nasional di Jatim tercatat sebanyak 391.400 jiwa (28,3 persen). Itu merupakan capaian penurunan tertinggi di antara semua provinsi di lndonesia.

Penurunan kemiskinan tersebut beriringan dengan meningkatnya status kemandirian desa. Dari yang awalnya sebesar 697 Desa Mandiri pada 2021, kini menjadi 1.490 Desa Mandiri di tahun 2022. Jumlah itu meningkat 113,77 persen. Sekaligus zero untuk desa tertinggal dan desa sangat tertinggal.

Jumlah desa mandiri di Jatim kini juga tercatat merupakan yang tertinggi di lndonesia. “Dengan modal semangat melahirkan game changer berkarakter IKI, saya yakin kita akan mampu mendorong Jawa Timur untuk Bangkit Lebih Cepat dan Pulih Lebih Kuat,” pungkas Khofifah. (*)

Tombol Google News

Tags:

HUT Pemprov HUT Pemprov Jatim Gubernur Jawa Timur Gubernur Khofifah