KETIK, PACITAN – Lama tak terdengar kabarnya, mantan Bupati Pacitan Jawa Timur, Indartato ternyata memiliki gaya hidup sehat yang patut ditiru.
Saat ditemui ketik.co.id pagi ini, Indartato tampak bugar dengan begitu ramah menyapa wartawan. Sebab, ia mengaku rutin berolahraga, mulai dari jalan kaki di pantai, senam, hingga berenang dan berkebun.
Termasuk membeberkan beberapa tips hidup sehat yang mulai giat kembali dilakukan paska pensiun dari jabatannya pada 4 April 2021. Menariknya, ia melakukan gaya hidup sehat dengan cara cukup sederhana, yakni dimulai dari kebiasaan-kebiasaan.
"Senin dan Kamis pagi jalan kaki di Pancer. Selasa sama Jum'at ikut renang di Grindulu. Rabu sama Sabtu senam pagi di Alun-alun Pacitan," kata Indartato kepada ketik.co.id, Kamis (11/1/2024).
Dia menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh seperti masyarakat pada umumnya. Dilakukannya, secara mandiri atau bersama dengan komunitas, mengingat dirinya tengah memasuki usia senja.
"Tidak kalau nge-Gym, yang biasa saja. Penting tetap bikin sehat dan bugar," imbuhnya.
Ia menyebut, paling sulit adalah berenang di usianya yang hampir berkepala tujuh. Namun, itu malah menjadi olahraga yang digemari karena bagus untuk kesehatan jantung dan paru-paru, pun dapat membuat tubuh menjadi rileks dan segar.
"Kalau Minggu sekarang libur, dulu itu ikut. Biasanya habis senam ada acara naik sepeda unto. Karena sekarang sudah tidak berani naik, akhirnya sungkan kalau mau ikut," sambung pria yang kerap disapa Pak In itu.
Selain berolahraga, pria berusia 69 tahun itu juga gemar berkebun bersama sang istri. Lahan di belakang rumah yang dulu belum optimal, kini diisi dengan bermacam-macam tanaman buah hingga pangan.
"Tanamannya ada mangga, kelengkeng, jambu air, pisang. Terus, ada juga padi, kangkung, singkong dan umbi-umbian," ujar Indartato sambil memetik mangga mahatir di kebunnya.
Indartato tengah mengerjakan administrasi komunitas lansia yang diketuainya. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Pasangan itu rutin merawat tanaman, dari mulai menyirami, memasang jaring serangga, hingga memetik buah saat tiba musim panen. Selain bisa menyehatkan tubuh, berkebun ternyata juga bisa membuat pikiran menjadi tenang.
"Kalau berkebunnya setiap sore, itu juga termasuk olahraga yang menyenangkan," sambungnya.
Hasil panen itu, lanjutnya, bakal diolah oleh sang istri untuk dijadikan camilan keluarga. Diantaranya, menjadi pisang goreng, ketela goreng, umbi kukus, keripik dan lain sebagainya.
Pria jebolan STPDN itu mengaku, gaya hidup sehat yang dijalaninya ini telah memberikan manfaat besar baginya. Membuatnya merasa lebih sehat dan bugar, serta memiliki stamina.
"Ya kadang juga momong cucu. Semoga saja selalu diberikan sehat, dan panjang umur," pungkas Mantan Bupati Indartato.
Ngelamar Sopir Biar Bisa Makan Nasi, hingga Terpilih jadi Bupati
Sebagaimana diketahui, Indartato lahir di Ponorogo pada 27 September 1954. Semasa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2016.
Dirinya kembali dipercaya masyarakat di daerah Pacitan untuk kembali memimpin periode kedua.
Dia merupakan Bupati Pacitan yang menjabat selama sepuluh tahun. Dia dikenal sebagai sosok yang ramah dan santun kepada masyarakat.
Ia merupakan anak dari pasangan Sudarmanto dan Kasiati. Sejak kecil dirinya tak berpikiran untuk menjadi seorang kepala daerah, justru menginginkan untuk menjadi seorang supir.
Alasannya, pekerjaan seorang supir dinilai menjanjikan karena mampu makan nasi putih sementara orang di desanya hanya memakan tiwul atau ketela pohon.
Karir bermula ketika Bupati Kusnan memberikannya kesempatan untuk belajar di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri sekarang IPDN.
Seiring gayung bersambut, Ia pun memulai dengan menjadi seorang camat dan selalu berpindah-pindah tempat kerja hingga didukung untuk maju menjadi kepala daerah berjuluk Kota Seribu Satu Gua. (*)