KETIK, MALANG – Menjelang Hari Raya Idul Adha, lalu lintas hewan kurban yang masuk ke Kota Malang kembali dipantau. Hewan-hewan kurban pun harus dilengkapi dengan surat sehat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan hewan kurban yang masuk ke Kota Malang tanpa dielngkapi surat sehat akan dikembalikan ke lokasi asalnya.
"Kalau ditemui (tanpa surat sehat) kami akan sarankan untuk dikembalikan dulu. Khawatirnya beberapa hari tinggal di tempat penjualan kemungkinan akan membawa penularan penyakit ke yang lainnya," ujar Slamet, Sabtu (1/6/2024).
Melihat terbatasnya personil Dispangtan Kota Malang, pengawasan lapangan akan dilakukan dengan melibatkan mahasiswa Fakultas Peternakan dan Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya. Pada tahun 2023 lalu, sebanyak 400 mahasiswa dikerahkan.
"Kami akan bekerjasama dengan FKH UB dan Fapet UB. Tahun kemarin kami disupport 400 mahasiswa dan dokter hewan. Sehingga alhamdulillah dengan keterbatasan dari dinas terbantu oleh teman-teman dari UB," lanjutnya.
Menjelang Idul Adha, hewan-hewan ternak di Kota Malang juga telah diberikan vaksinasi PMK dan LSD. Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari bulan Januari 2024 lalu.
"Untuk antisipasi PMK kami mulai Januari sudah melaksanakan vaksinasi PMK dan LSD untuk Kota Malang. Bersyukur masih belum muncul lagi kasusnya dan mudah-mudahan tidak ada," kata Slamet.
Antisipasi yang juga akan dilakukan ialah dengan mengunjungi tempat-tempat penjualan hewan kurban. Selama ini banyak hewan kurban yang dijual di Kota Malang berasal dari Kabupaten Malang, Blitas, Kediri, hingga Banyuwangi.
"Kami saat mengunjungi tempat penjualan hewan kurban akan menanyakan surat keterangan kesehatan hewan dari asal hewan dibawa. Kan banyak hewan yang dari Kabupaten Malang, Blitar, Kediri bahkan Banyuwangi dan Madura," tambahnya.(*)