KETIK, PACITAN – Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Pacitan, Riko Andi Prastiawan, mengajak generasi muda berjuang untuk kesejahteraan rakyat.
Hal ini disampaikannya dalam acara bertajuk 'Doa untuk Pahlawanku' dalam rangka Hari Pahlawan 2023 yang digelar di Taman Makam Pahlawan Bunga Bangsa Pacitan, Kamis (9/11/2023).
"Hari Pahlawan adalah kesempatan baik untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya.
Riko sapaan akrabnya mengatakan, perjuangan para pahlawan tidak hanya berhenti di masa lalu. Generasi muda harus melanjutkan perjuangan tersebut, terutama dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Generasi muda harus terus berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Perjuangan ini perlu dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui jalur politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan," sambungnya.
Menurutnya, Hari Pahlawan ke-78 yang mengusung tema 'Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan' Seyogyanya menjadi renungan mendalam bagi generasi muda dalam menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata.
"Kemiskinan dan kebodohan merupakan dua masalah utama yang masih dihadapi bangsa Indonesia hingga saat ini," tuturnya.
Oleh karenanya, Riko menerangkan bahwa dampak kemiskinan menyebabkan masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
Sedangkan, kebodohan berujung pada masyarakat yang tidak mampu mengembangkan pembangunan sumber daya alamnya secara optimal.
"Ancaman penjajahan modern tidak lagi berupa penguasaan secara fisik, tetapi lebih berupa penguasaan secara ekonomi, politik, dan budaya," imbuhnya.
Maka dari itu, masih kata Riko, menghadapi berbagai tantangan tersebut, generasi muda perlu mengadopsi gelora jiwa dari para pahlawan.
"Semangat pahlawan adalah semangat perjuangan yang tidak kenal menyerah, semangat persatuan dan kesatuan, serta semangat cinta tanah air," jelasnya.
Riko menekankan beberapa poin yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk menjawab ancaman penjajahan modern dan memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Yakni, melalui upaya peningkatan kualitas pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak. Pendidikan merupakan salah satu kunci untuk mengatasi kemiskinan dan kebodohan.
"Generasi muda perlu meningkatkan kualitas pendidikannya agar dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul dan produktif. Entah melalui pendidikan formal maupun non formal," paparnya.
Kemudian, upaya berdikari dalam sektor ekonomi perlu dilakukan pengembangan kewirausahaan sebagai solusi mengatasi kemiskinan.
"Kewirausahaan perlu di dikampanyekan serius, agar anak muda mulai berani menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan mandiri terlebih masyarakat," paparnya lagi.
Tak lupa, Riko juga mengingatkan akan pentingnya Pancasila sebagai landasan moral yang dapat menjadi benteng bagi bangsa Indonesia dari berbagai ancaman. Termasuk penjajahan modern saat ini.
"Pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila menjadi tali pengikat wajib, agar membangun generasi berkarakter, berbudaya dan cinta tanah air," pintanya.
PMII Pacitan menyebut keberhasilan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut bergantung pada peran generasi muda.
"Terakhir, generasi kami ini harus semangat, punya ambisi dan komitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik. Karena itu menjadi identitas seorang pemuda," pungkasnya.
Sebagai informasi, Refleksi Hari Pahlawan dan Ziarah Kubur yang digelar PC PMII Pacitan itu dihadiri oleh puluhan kader PMII Pacitan. Acara sederhana itu diawali dengan refleksi singkat sejarah singkat Hari Pahlawan, dilanjutkan dengan tabur bunga, prosesi ziarah kubur dan ditutup dengan doa. (*)