KETIK, MALANG – Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Brawijaya (UB) telah berlangsung sejak 30 April 2024 lalu. Sampai hari ketiga pelaksanaan, ujian berjalan lancar.
Rektor UB, Prof Widodo menjelaskan, hingga kini tidak ditemukan indikasi kecurangan oleh para peserta ujian. Berjalannya ujian secara jujur menumbuhkan harapan calon mahasiswa yang diterima bukan hanya unggul dalam akademik namun juga secara kepribadian.
"Sampai sekarang tidak ditemukan hal-hal yang kurang baik atau mengganggu kelancaran, sementara tidak ditemukan. Seluruh peserta diperiksa dengan metal detector hasilnya clear. Semua bekerja dengan jujur," ujar Prof Widodo pada Kamis (2/5/2024).
Tim monev panitia pelaksanan UTBK pusat juga telah datang untuk memantau jalannya ujian di UB. Setelah berkeliling ke lokasi ujian, UB mendapatkan apresiasi atas kesiapan yang matang dari masuknya peserta hingga berakhirnya ujian di setiap sesi.
Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof Imam Santoso menjelaskan seluruh perguruan tinggi termasuk UB telah mengikuti protokol penyelenggaraan UTBK sesuai ketentuan.
Konferensi pers terkait UTBK hari ketiga di UB. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
"Ini ikhtiar kita bersama salah satunya dengan UTBK 2024, di semua penyelenggara UTBK telah berjalan dengan baik. Seluruh perguruan tinggi sudah menerapkan protokol tata kelola mulai calon mahasiswa masuk, proses di ruang tunggu, hingga pelaksanaan," ujar Prof Imam.
Terdapat 20.775 peserta yang melaksanakan UTBK di UB selama tujuh hari mendatang. UB sendiri menyiapkan 16 lokasi di berbagai fakultas dengan ditunjang oleh tenaga pengawas dan tim.
"Panitia berharap kegiatan ini berjalan baik dan lancar tidak ada hal-hal yang mengganggu jalannya tes. Nantinya UTBK bisa memilih calon mahasiswa terbaik untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai prodi yang dituju," lanjutnya.
Ia mengaku semoat terdapat gangguan pada jaringan komputer selama 10-20 menit saat pelaksanaan UTBK. Namun setelah melaporkan kondisi tersebut kepada panitia pusat, peserta mendapatkan tambahan waktu sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
"Di beberapa UTBK center di perguruan tinggi lain waktunya lebih lama dari kita. Tidak semata-mata disebabkan oleh server, tapi traffic data yang luar biasa, tentu data yang terdeliver cukup banyak sehingga menyebabkan bebannya cukup berat. Di UB teratasi dan peserta tetap dapat kesempatan," tuturnya.(*)