KETIK, MALANG – Harga tiga komoditas di pasaran Kota Malang diprediksi mengalami kenaikan. Pemkot Kota Malang pun melakukan persiapan intervensi guna mencegah terjadinya inflasi.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan ketiga komoditas tersebut meliputi beras, daging sapi, dan juga jagung. Untuk melakukan intervensi tersebut, Pemkot Malang menyiapkan anggaran hingga Rp 2 miliar.
"Kami siapkan anggaran terkait intervensi komoditi. Kemarin kami ada anggaran Rp 2 miliar karena untuk intervensi tidak hanya pada satu OPD tapi ada Dispangtan, Diskopindag, dan bagian PISDA," ujar Wahyu usai melaksanakan High Level Meeting (HLM) pada Selasa (30/1/2024).
Adapun intervensi yang dilakukan salah satunya dengan menggelontorkan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) di dua kecamatan yakni Klojen dan Blimbing. Kerjasama dengan Perum Bulog pun selalu dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga beras.
"Kita memberikan subsidi karena SPHP ini kan dari Bulog kepada toko-toko, itu ada ongkos. Nah kami subsidikan di ongkosnya. Di sini kita menjual harganya yang tidak jauh dengan Bulog. Tetapi yang jelas kita akan gelontor dan pasti lebih murah daripada distributor," ujarnya.
Kota Malang juga memperkuat kerjasama dengan berbagai daerah untuk menjaga pasokan daging sapi. Begitu pula dengan jagung, tak hanya belerjasama antar daerah namun juga dengan Perumda Tunas agar tidak terjadi kenaikan harga yang memberatkan masyarakat.
"Kemudian untuk daging sapi kami juga bekerjasama antar daerah dengan Kabupaten Malang untuk bisa mendapatkan daging sapi. Sebelum daging naik kita akan intervensi," sebutnya.
Pemerintah Kota Malang pada pelaksanaan HLM kali ini telah melakukan penandatanganan MoU dengan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Malang dan juga Perum Bulog Malang.
Ketua Perekonomian, Infrastruktur, dan Sumber Daya Alam (PISDA) Kota Malang, Wahyu Setiawan menjelaskan kegiatan tersebut untuk menjalin komunikasi yang efektif antar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang.
"Kegiatan ini juga untuk mengetahui penyebab kenaikan inflasi yang dihadapi menjelang Pemilu dan hari besar nasional. Penandatanganan MoU tersebut sebagai upaya bersama pengendalian inflasi yang dilakukan bersama Bank Indonesia, dan ketahanan pangan Kota Malang bersama Bulog," jelasnya. (*)