KETIK, PACITAN – Harga cabai di pasar tradisional Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mulai naik. Satu kilogram cabai bisa mencapai Rp40 ribuan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, mengatakan, kenaikan harga cabai disinyalir karena dampak kemarau panjang atau El Nino. Akhirnya menyebabkan hasil panen cabai tidak maksimal.
"Kenaikan harga cabai saat ini salah satu penyebabnya karena ketersediaan cabai dipasar agak berkurang," jelas Sugeng menambahkan saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (25/10/2023)
Dia menjelaskan, harga cabai rawit merah di Pasar Minulyo sudah mencapai Rp40 ribuan per kilogram. Sementara, harga cabai merah keriting berkisar Rp30 ribuan per kilogram.
Meski demikian, dari sisi petani cabai yang saat ini panen hal ini menguntungkan, sehingga menambah motivasi petani untuk membudidayakan cabai.
Penjual cabai di pasar tradisional Pacitan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui dinas terkait mengharapkan juga ada sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan desa untuk mendukung kegiatan petani dalam melakukan usaha taninya.
"Seperti yang saat ini sudah dilakukan Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari yang mengembangkan tanaman cabai maupun sayuran dengan sinergitas lintas sektor," tambah Sugeng.
Di lain pihak, pedagang cabai di Pasar Minulyo, Agus (26), mengatakan, sebelum naik harga cabai rawit merah berkisar Rp28 ribu per kilogram.
"Sekarang cabai rawit merah jadi Rp30-40 ribu per kilogram," jelasnya saat ditemui di tempat dagangannya.
Kenaikan harga cabai rawit juga diikuti beberapa jenis cabai yang lain seperti cabai merah keriting, cabai rawit hijau dan cabai jenis lainnya.
Dia mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga cabai tersebut. Namun, harga cabai yang naik ini jelas berpengaruh pada nilai jual cabai dari petani lokal.
"Kalau sekarang petani lokal cukup diuntungkan dengan kenaikan ini. Kalau dari petani sini sekitar Rp26.500 per kilogramnya,"
Meskipun demikian, ungkap Agus, banyak yang mengurangi pembelian. Pedagang terpaksa mengurangi persediaan cabai di tokonya karena takut busuk dan rugi.
"Yang awalnya beli cabai 10 kilogram sekarang berkurang setengah," imbuhnya.
Hal yang serupa juga dikatakan Nur (39), penjual cabai di Pasar Arjowinangun. Menurutnya, cabai mulai naik sejak tujuh hari yang lalu.
"Cabai rawit merah awalnya Rp28 ribu per kilogram. Sekarang Rp30-40 ribu per kilogram," paparnya.
Menurutnya, kenaikan harga cabai ini tentu menjadi beban bagi masyarakat. Pasalnya, cabai merupakan salah satu bahan pokok yang banyak digunakan dalam masakan sehari-hari. (*)