KETIK, PACITAN – Harga cabai di pasar-pasar tradisional Kabupaten Pacitan, Jawa Timur melonjak tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Rata-rata harga cabai hampir mencapai Rp 40 ribuan per kilogram.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Minulyo Pacitan, Agus (26) membenarkan hal tersebut, sejak satu minggu harga cabai merangkak naik.
"Seminggu yang lalu Rp 26 ribu, ya minggu-minggu ini ada kenaikan. Saat ini saya jual cabai harganya Rp 38 ribu," katanya, Kamis (27/7/2023).
Agus tidak tahu penyebab naiknya harga cabai. Namun, ia memprediksi harganya akan kembali turun karena hampir mendekati musim panen petani lokal.
"Paling sebentar lagi turun, kan kebanyakan petani saat ini belum banyak yang panen," ungkapnya.
Di tempat yang sama, harga daging ayam potong juga naik dan menembus angka Rp 40 ribuan per kilogram. Penjual mengeluh lantaran banyak pembeli yang mulai beralih ke ikan laut.
‘’Tingginya itu sejak lebaran kemarin, ya masih bertahan hingga sekarang. Dampaknya ya jadi banyak yang pindah membeli ikan laut," kata Penjual daging ayam Hany Susilowati.
Penjual daging ayam potong Pasar Minulyo, tengah mencacah dagangannya. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan dan Metrologi Disdagnaker, Pacitan Baskoro Catur Raharjo menduga kenaikan harga cabai itu disebabkan oleh kurangnya stok. Sebab cabai lokal memang belum memasuki musim panen.
Faktor cuaca juga dinilai berpengaruh pada kualitas panen hingga kerusakan pada ketahanan cabai.
"Mungkin saja dagangan yang dari luar daerah juga banyak yang membusuk, yang berimbas pada penjualannya," terangnya.
Sedangkan untuk ayam potong yang harganya juga masih tinggi, menurut Baskoro itu dipicu oleh harga pakan ayam yang melambung tinggi. Peternak mau tidak mau harus menaikkan harga jual ayamnya.
"Informasinya memang ada kenaikan harga pakan waktu minggu kemarin dan masih di atas Rp 40 rb, tapi untuk minggu ini sudah mulai turun di 38 ribu," jelasnya.
Baskoro berjanji akan berupaya memantau dua komoditas yang mengalami kenaikan tersebut. Namun, pihaknya belum bisa mengintervensi pedagang dari luar daerah terkait harga di pasaran.
"Kami setiap hari memantau harga di pasar. Semisal bakal terus mengalami kenaikan, kami akan ada rencana monitoring lanjutan," pungkasnya.(*)
