KETIK, CIANJUR – Di tengah melambungnya harga beras di pasaran sebelum dan pasca pemilu, masyarakat dituntut pintar-pintar mengatur keuangan dan mencari alternatif pengganti agar kebutuhan dasar keluarga tetap terpenuhi.
Dalam hal ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) gencar menyelenggarakan Gerakan Diversifikasi Pangan yang dapat diartikan dengan mengubah pola konsumsi masyarakat agar tidak tergantung pada 1 komoditas makanan pokok saja.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan, Indonesia mempunyai 77 jenis pangan sumber karbohidrat dan 6 jenis pangan, yang mana di antaranya merupakan sumber pangan pengganti beras.
"Oleh karena itu jenis pangan yang melimpah ini dapat terus dikembangkan guna meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri, selain bergantung pada beras atau nasi," katanya, Kamis (22/02/2024).
Berikut beberapa jenis pangan alternatif pengganti beras dihimpun Ketik.co.id dari berbagai sumber:
1. Singkong
Makanan ini memiliki sumber serat yang tinggi dan dapat mengurangi risiko diabetes. Satu porsi nasi setara dengan 1,5 potong singkong.
2. Jagung
Pangan ini mengandung serat tinggi sehingga aman mencegah sembelit. Dalam satu porsi nasi setara dengan 3 buah jagung.
3. Pisang
Dua buah pisang sudah bisa menggantikan satu porsi makan nasi. Sangat cocok untuk kalian yang ingin melakukan program diet. Selain itu pisang juga mengandung zat besi yang baik untuk sirkulasi darah.
4. Talas
kandungan kalsiumnya yang tinggi ternyata baik untuk kekuatan tulang. Jika disetarakan, pada 1/2 potong talas sudah setara dengan satu porsi nasi.
5. Kentang
Selain enak, kentang juga tinggi antioksidan dan kaya serat pangan untuk menangkal radikal bebas nih. Cukup makan 2 buah kentang, kamu sudah setara seperti makan satu porsi nasi.
6. Sagu
Terakhir, makanan khas Indonesia timur yang kaya akan gizi. Kandungan dalam sagu mampu mencegah sembelit dan kanker usus. Pada 100 gram sagu atau delapan sendok makan tepung sagu sudah sama seperti dengan satu porsi nasi.
Di tempat terpisah, Bupati Cianjur, H. Herman Suherman meninjau langsung kegiatan gelar pangan murah bersama dengan Diskopperdagin, Bulog, Dinas pertanian, instansi terkait dan petani serta pengusaha lainnya di Pasar Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.
"Pangan murah tersebut untuk memenuhi kebutuhan warga berpenghasilan rendah terutama kebutuhan pokok yang dijual dengan harga jauh lebih terjangkau dari harga pasaran saat ini," ucapnya.
Pihaknya menyebut, untuk ketersediaan beras di Kabupaten Cianjur akan cukup sampai 7 bulan ke depan, dan ia meminta Diskopperdagin mendorong distributor untuk membeli gabah petani dengan harga wajar agar gabah beras Cianjur tidak dijual ke luar.
"Untuk diketahui bahwa kebutuhan beras perorang pertahun itu adalah 108 kilo, dikali jumlah penduduk Cianjur 2.5 juta maka kebutuhan beras pertahun di Cianjur adalah kurang lebih 280.000 ton pertahun," imbuhnya.
Namun, ujar Herman, kebutuhan pangan ini akan terus meningkat di bulan ramadhan karena keperluan tepung beras untuk aneka kue dan makanan lainnya menjelang idul fitri dan zakat fitrah.
"Tujuan pasar murah ini sendiri adalah membantu warga masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan pangan dengan kualitas yang baik seperti beras, minyak goreng, gula, terigu, daging dam telor ayam, sayur mayur dengan harga di bawah pasaran pada umumnya," tandasnya.(*)
