KETIK, MALANG – Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas 2024) sejatinya dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan. Hal ini ditegaskan Caleg DPRD Jatim terpilih dari PKS Dapil Malang Raya, drh Puguh Wiji Pamungkas.
Menurut Puguh, dibandingkan dengan negara-negara lain, bangsa Indonesia masih sangat tertinggal pemerataan pendidikan. Terutama di daerah pelosok atau terpencil.
“Di pelosok-pelosok Indonesia masih sangat langka sekali pendidikan dan juga berbicara kualitas menjadi salah satu pekerjaan rumah tersendiri bagi bangsa ini,” kata Puguh yang juga Founder RSU Wajak Husada, saat diwawancarai, Rabu (1/5/2024).
Kemudian, momentum Hari pendidikan Nasional sebagai salah satu upaya berpikir secara serius bagaimana membangun kolaborasi atau sinergi yang baik antara pemerintah dan seluruh stakeholder bangsa untuk menjadikan pendidikan sebagai konsen utama.
Soal Pemerataan Pendidikan
“Kita tahu bersama salah satu faktor fundamental bagi keberlangsungan dan kemajuan sebuah bangsa itu salah satunya dari pendidikan masyarakatnya. Semakin masyarakat itu memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka peluang bagi bangsa itu untuk semakin berkembang dan maju juga sangat besar sekali,” kata pria yang juga Presiden Nusantara Gilang Gemilang itu.
Dalam perjalanan bangsa selama 79 tahun, sejak kemerdekaan, orde lama, orde baru hingga reformasi, bahkan sudah berganti sekian presiden, akses untuk pendidikan semakin mudah.
"Semakin meluasnya teknologi kepada seluruh anak bangsa juga memiliki korelasi yang sangat positif terhadap kualitas penduduk Indonesia yang secara otomatis membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia,” kata dia.
Dia juga menyinggung soal merdeka belajar. Menurutnya, dengan diterapkannya merdeka belajar cukup bagus sebagai inovasi karena pendidikan bertransormasi dari model konvensional ke digital. Tetapi perlu disadari bersama bahwa ini harus diikuti dengan daya dukung yang cukup baik.
“Artinya bicara tentang digitalisasi, automatisasi saja belum cukup. Karena belum bisa diterapkan di pelosok-pelosok daerah. Mereka cukup kesusahan melakukan itu. Perlu diimbangi dengan peraturan daerah dan seluruh elemen masyarakat baik NGO atau apapun itu yang memiliki concern agar saling sambung, saling menguatkan terhadap upaya pemerintah ini,” kata politis PKS tersebut.
Disebutkannya, masalah kompetensi ini masih menjadi catatan penting bagi pendidikan di Indonesia. Banyaknya kampus dan sekolah, baik sekolah menengah hingga sekolah atas, pendidikan kita masih belum merepresentasikan terhadap mutu pendidikan yang ada.
“Oleh karena itu saya pikir ke depan, selain pemerataan pendidikan, meningkatkan dan menstandarisasi mutu dan kualitas itu perlu. Salah satunya dengan cara memberikan daya dukung atau infrastruktur kepada semua orang, baik pendidik dan anak didik di seluruh Indonesia. Agar mereka memiliki kesempatan yang lebih mudah dan gampang untuk mengakses berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas mereka,” bebernya gamblang.
Lebih lanjut, kata dia, pendidikan itu hak mendasar yang harus dijamin oleh konstitusi. Ini menjadi salah satu kewajiban fundamental bagi bangsa, bagi penyelenggara negara untuk mengupayakan bagaimnakan pendidikan ini menjadi porsi utama yang haru dikawal.
“Dasarnya adalah semakin maju generasi sebuah bangsa, memiliki kompetensi, kecukupan dan kecakapan dalam hal kompetensi, skill, knowledge, maka untuk maju dan berkembang bagi bangsan ini semakin besar,” tukasnya.
Maksimalisasi Peran Legislator
drh Puguh juga menyinggung posisinya sebagai dewan terpilih. Menurutnya, pendidikan menjadi salah satu konsentrasi utama ketika di DPRD Jawa Timur. Jawa Timur sendiri, kata dia, wilayahnya sangat luas dan tingkat kemiskinannya juga masih cukup tinggi.
“Ini butuh pengawalan bersama dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, sampai pemerintahan desa. Saya pikir berbagai macam program yang dimiliki oleh baik pemerintah daerah ataupun pemerintah desa melalui dana desa ini kalau bisa disinergikan dengan keinginan dan harapan untuk melahirkan generasi terbaik, maka ini akan sangat luar biasa. Jadi tidak ego sektoral,” tegasnya.
Apabila pemerintah concern untuk melahirkan, menciptakan, dan mendorong terhadap munculnya generasi bangsa di segala level baik pendidikan dasar, menengah, ataupun atas bahkan tinggi sekalipun, maka mereka akan memiliki kompetensi dan kualitas yang sangat mumpuni.
Kiprah Pendidikan Pesantren
Menurut drh Puguh, pesantren adalah salah satu instrumen yang cukup membantu dalam membangun karakter bangsa. Pihaknya bersyukur karena di Indonesia ada banyak sekali pesantren terutama di Jawa Timur.
“Pesantren sangat banyak sekali dimana bukan hanya formal, anak-anak dididik memiliki kompetensi dalam kesehariannya. Dalam tingkatan yang sesuai keilmuannya. Mereka juga dibekali dengan karakter terbaik sesuai dengan agama,” ungkapnya.
Dilanjutkan, dengan karakter yang kuat, sumber daya manusia Indonesia akan bisa jalankan fungsi kehidupannya dengan baik. Mereka akan mampu memanggul peran di tengah-tengah masyarakat untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Selain itu, kata Puguh, orang tua memiliki peran yang sangat signifikan dalam melahirkan generasi terbaik. Filosofinya, ketika individu di rumah baik maka akan tercipta keluarga yang baik. Ketika keluarga baik maka masyakarat dan bangsa menjadi baik.
“Karena itu orang tua harus menjadi sosok utuk memberikan jawaban dan teladan agar terlahir generasi terbaik untuk bangsa yang berkemajuan. Sya pikir ini menjadi bagian pendidikan awal yang penting sekali,” tutupnya. (*)