KETIK, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI M Hasanuddin Wahid mencatat masih banyak perbaikan yang harus dilakukan pemerintah dalam sektor pendidikan.
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 yang jatuh setiap tanggal 2 Mei merupakan momentum penguatan sektor pendidikan dari hulu ke hilir. Pemerintah didorong untuk berkontemplasi dan mengambil langkah-langkah terbaik untuk wajah pendidikan nasional.
"Masih banyak yang perlu diperbaiki untuk pendidikan kita. Sistem pendidikan yang masih timpang, kesejahteraan guru dan banyak lagi catatan di Hardiknas ini," ucap pria yang disapa Cak Udin itu, Selasa (2/5/2023).
Sekjen DPP PKB tersebut mengungkapkan bahwa Pandemi Covid-19 menghantam seluruh sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Tantangan tersebut menjadi pelajaran dan evaluasi berharga agar ke depan Indonesia tidak gugup dan siap menghadapi berbagai tantangan.
Cak Udin membeberkan, selama dua tahun lebih bangsa Indonesia diterpa badai Pandemi Covid-19 sehingga siswa dan guru dibatasi pembelajaran tatap muka.
"Tahun 2023 ini adalah kesempatan untuk membangkitkan kembali optimisme belajar. Tantangan terbesar pasca pandemi adalah pembentukan karakter," tegasnya.
“Kita bangkitkan kembali semangat transfer of knowledge yang menjunjung tinggi pembelajaran budi pekerti. Bagaimana sikap seorang murid kepada guru, dan sebaliknya. Perlu penguatan lagi dengan saling bekerjasama,” imbuhnya.
Cak Udin mendorong Kemendikbudristek memetik pelajaran berharga tentang penerapan konsep pembelajaran di tengah kondisi pandemi. Sehingga Indonesia tidak gugup dan merasa siap saat menghadapi berbagai tantangan pendidikan.
“Pemerintah wajib memastikan semua anak bangsa menerima hak-hak dasar pendidikan, apapun kondisinya,” jelasnya.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga menguji efektivitas pembelajaran yang diterapkan Pondok Pesantren. Pesantren dengan menerapkan sistem pembelajaran Islamic Boarding sebenarnya merupakan wajah dari Merdeka Belajar.
“Dan pendidikan pesantren juga terbukti tangguh saat pandemi. Kita harus berterima kasih kepada kiai-kiai kita yang dengan sabar mendidik generasi penerus bangsa untuk menjadi insan berakhlak,” pungkasnya. (*)