KETIK, SURABAYA – Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur HM Arum Sabil menyebutkan, pendidikan adalah pondasi dasar lahirnya sebuah peradaban. Hal tersebut diungkapkan bertepatan dengan momen Hardiknas 2023 yang jatuh setiap 2 Mei.
"Saya selalu menekankan bahwa pendidikan adalah pondasi dasar lahirnya sebuah peradaban. Dikatakan sebuah peradaban maju atau tidak ya tergantung pendidikan," kata Arum Sabil, Selasa (2/5/2023).
Kepada Ketik.co.id, pemilik City Forest and Farm di Jember tersebut menjelaskan, pendidikan seyogyanya dimaknai secara utuh. Makna pendidikan tidak hanya soal siswa berangkat ke sekolah, duduk di bangku, dan diasah otaknya.
"Tapi bagaimana generasi penerus bangsa, di samping mampu secara akademik, praktik kehidupan juga dikuasai. Anak-anak harus diterpa menjadi pribadi mandiri yang berakhlak. Akhlak adalah bagian dari pendidikan yang beradab," bebernya.
Arum Sabil yang juga Owner Pelita Hati School (sekolah internasional di Jember) menerangkan, Indonesia 50 tahun ke depan akan menjadi negara kuat jika menempatkan pendidikan sebagai garda terdepan. Sebab, lanjut Arum Sabil, pendidikan itu lah yang akan membangun sebuah peradaban.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur HM Arum Sabil saat diwawancarai awak media. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)
Sebagai orang tua di Pramuka Jatim, Arum Sabil menekankan implementasi dasadarma pramuka sebagai 10 nilai luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari 10 nilai luhur itu, satu nilai yang selalu dibangun yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
"Apa itu alam? Ada tanah, air, udara, satwa dan hutan. Termasuk manusia bagian dari alam karena manusia tidak bisa hidup normal tanpa alam. Nilai itu lah yang harus kita bangun," paparnya.
Lebih lanjut, Arum Sabil menuturkan bahwa konsep Merdeka Belajar yang digaungkan Kemendikbudristek RI sebetulnya telah diterapkan oleh kader-kader pramuka sejak dulu.
Pendidikan di pramuka memberikan keleluasaan kepada adik-adik pramuka. Pembelajaran tidak hanya satu arah. Tidak hanya sekadar transfer of knowledge, tapi diberi keleluasan dalam belajar terutama di ruang terbuka.
"Ini penting. Jangan sampai kita mengenal negara, tapi tidak mengenal bangsanya. Dekatkan anak-anak dengan sesama manusia dan mencintai alamnya. Dengan demikian juga mereka akan mencintai Tanah Airnya. Nah, pendidikan yang akan bisa menuntun agar kita bisa jadi makhluk Tuhan yang beradab," pungkasnya. (*)