KETIK, SURABAYA – Pemilu 2024 tinggal lima hari lagi. Masyarakat diajak untuk tidak golput pada pemungutan suara yang akan berlangsung 14 Februari 2024.
Seruan tersebut dilakukan tak hanya dengan memasang poster atau pun sosialiasi. Bahkan, ada yang memanfaatkan kearifan lokal untuk mengkampanyekan tidak golput.
Seperti yang dilakukan Polsek Pakem dan jajaran Forkopimca setempat. Selama seharian penuh, mereka berkeliling ke seluruh wilayah Pakem untuk mengajak masyarakat hadir dan memberikan suaranya di Pemilu 2024.
Untuk menarik perhatian warga, sejumlah polisi dan perangkat kecamatan memainkan Ronjengan dengan iringan lirik lagu berisi ajakan.
Kapolsek Pakem, Iptu Harri Putra Makmur mengatakan, pihaknya sengaja memainkan Ronjengan untuk menarik masyarakat mewujudkan Pemilu yang aman dan damai.
Artinya, selain untuk menghimbur masyarakat, tujuan lain yakni diharapkan agar berbondong-bondong ke TPS.
"(Kami) menghimbau masyarakat agar berbondong-bondong ke TPS,” ujarnya.
Ia menerangkan, kegiatan tersebut sekaligus merupakan patroli skala besar bersama-sama dalam rangka mewujudkan Pemilu yang aman dan damai.
Terlebih, pihaknya mendapatkatn informasi dari beberapa kejadian sebelumnya seperti kasus pembakaran. "Karena itu kami dari penegak hukum melakukan upaya preventif preemtif," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Pakem, Yuhyi Wahyudi menjelaskan, ajakan dengan memanfaatkan Ronjengan ini menjadi upaya untuk meningkatkan kehadiran masyarakat. Sekaligus menyampaikan pesan-pesan kamtibmas jelang Pemilu 2024.
“Tujuan kita untuk menyukseskan Pemilu,” tuturnya.
Ia menyebut di wilayahnya ada 16 ribuan pemilih yang tersebar di 78 TPS di delapan desa. "Titik rawan ada empat titik, nanti akan kita datangi secara personal dengan Forkopimca,” pungkasnya.
Pantauan di lapangan, antusiasme masyarakat menyaksikan Ronjengan luar biasa. Saat berhenti di beberapa titik masyarakat berkerumun melihat aksi Ronjengan yang dimainkan oleh polisi dan perangkat kecamatan.(*)