KETIK, BANDUNG – Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung, melaksanakan layanan kontrasepsi jangka panjang yang terpusat bagi masyarakat.
Pelayanan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) gratis ini dilaksanakan secara terpusat di Rumah Sakit UKM, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, dengan jumlah 143 akseptor pada Kamis (21/9/23). Pelayanan MOW dan MOP yang menjadi bagian dari Program KB MKJP.
"Dinas P2KBP3A Kabupaten Bandung memfasilitasi akses mudah dan aman ke metode kontrasepsi bagi masyarakat, khususnya bagi kalangan tidak mampu, sehingga pelayanan ini diberikan secara gratis," jelas Hairun, Jumat (22/9/2023).
Menurut Hairun hal ini sesuai dengan tema Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini, "The Power of Option,” menyoroti peran penting pilihan kontrasepsi dalam memberdayakan individu untuk mengendalikan kesehatan reproduksi.
Lebih lanjut Hairun menerangkan, Metode Operasi Wanita (MOW) atau Tubektomi adalah salah satu pilihan kontrasepsi permanen, yang dapat membantu wanita mengendalikan rencana keluarga mereka.
Sedangkan Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanen bagi pria. Keduanya adalah metode yang efektif dan aman untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.
"Kami sangat berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat Kabupaten Bandung. Layanan kontrasepsi terpusat ini adalah langkah penting dalam mendukung hak asasi manusia setiap individu untuk memiliki kendali atas rencana keluarga mereka," tandas Hairun.
"Dalam memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, kami mengundang semua warga Kabupaten Bandung yang berminat untuk memanfaatkan layanan KB terpusat ini," imbuhnya.
Kepala DP2KBP3A Kab Bandung M Hairun saat pelaksanaan layanan kontrasepsi yang terpusat bagi masyarakat secara gratis di RS UKM Kab Bandung, Kamis (22/9/23). (Foto: Iwa/Ketik.co.id)
Dinas P2KBP3A Kabupaten Bandung berharap inisiatif ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, membantu mengurangi angka kehamilan yang tidak diinginkan, serta mempromosikan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Bandung.
Untuk diketahui, pelayanan KB MOW dan MOP adalah pelayanan KB dengan metode operasi. Sebelum pelaksanaan operasi, akseptor diharuskan melakukan screening kesehatan untuk memastikan semua akseptor yang dilakukan tindakan dalam kondisi sehat.
Hairun mengatakan pelayanan KB merupakan salah satu usaha pemerintah untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk. Pada pelaksanaannya, layanan ini terintegrasi dengan kegiatan percepatan penurunan stunting, juga kegiatan percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Termasuk sebagai salah satu upaya sosialisasi pemenuhan hak-hak reproduksi kepada masyarakat.
“Harapannya seluruh pasangan usia subur Kabupaten Bandung bisa untuk memahami dan merencanakan reproduksinya untuk bisa mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera dengan perencanaan keluarga yang baik,” ujar Hairun.(*)