KETIK, PACITAN – Ancaman gempa bumi dan tsunami akibat potensi megatrust di selatan Jawa masih membayangi Kabupaten Pacitan.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur kembali mengingatkan warga pesisir terkait skema evakuasi mandiri 20:20:20.
Skema ini mengacu pada tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi berpotensi tsunami.
"Lakukan 20 detik untuk segera lakukan evakuasi diri saat merasakan gempa bumi. 20 meter menuju ke tempat lebih tinggi minimal 20 meter dari bibir pantai. Serta, 20 Menit menunggu di tempat aman selama 20 menit untuk mengantisipasi potensi gempa susulan atau tsunami," papar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggoro, Rabu (8/5/2024).
Masyarakat juga diingatkan untuk mengetahui jalur evakuasi terdekat.
Radite juga menambahkan, terdapat pula mitigasi darurat jika terjadi gempa dengan magnitude besar.
Yakni, warga dapat menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah dengan mencari penutup kepala dan leher. Selanjutnya, tetaplah berlindung di tempat yang aman sampai gempa berhenti.
"Meskipun ketika magnitudonya besar, dalam keadaan itu masyarakat bakal kesulitan berlari, namun sebaiknya tetap berusaha," ungkapnya kepada Ketik.co.id.
Kerap Terjadi Gempa, BPBD Pacitan: Malah Bagus
Sementara itu, gempa bumi berkuatan kecil atau foreshock yang rutin terjadi Kota Seribu Satu Gua, Radite menilai, hal itu justru berdampak baik.
Seringnya terjadinya gempa kecil, kata dia, bakal mengurangi dampak dan potensi terjadinya gempa megatrust.
"Malah bagus, dari gempa yang kecil-kecil ini mengurangi potensi guncangan yang lebih besar. Karena kalau pergeserannya lempeng pelan-pelan nanti yang kuat itu berkurang," sambung Radite.
Selain itu, hal itu juga membangun kesadaran masyarakat akan kesiapsiagaan bencana.
Sebab, warga yang mulanya acuh, kini kian sadar dan menambah pengetahuan mitigasi secara mandiri.
‘’Dari imbauan, sosialisasi sudah kami lakukan, ditambah juga tingkat kerawanan daerah pesisir selatan soal gempa. Saat ini, masyarakat banyak yang mulai belajar secara mandiri untuk melakukan penyelamatan diri, tidak melulu melalui sosialisasi dari kami,’’ ucapnya.
BPBD Pacitan, berharap warga dapat meningkatkan kesiapsiagaan, guna meminimalkan risiko dampak dari gempa bumi dan tsunami.
"Informasi ini penting untuk membantu masyarakat dalam mengambil keputusan yang tepat saat terjadi bencana," pungkasnya.
Sebagai informasi, gempa 5,0 M yang terjadi Selasa (7/5/2024) kemarin, BPBD Pacitan mencatat tidak ada laporan kerusakan maupun warga yang mengalami luka-luka saat berlarian keluar rumah. (*)