KETIK, PANGANDARAN – Gempa bumi Tektonik M5,0 terjadi di Selatan Jawa Barat, tepatnya di wilayah selatan Garut-Tasikmalaya, pada hari Minggu, 31 Desember 2023 sekitar pukul 11.52.34 WIB.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0 dan tidak berpotensi Tsunami.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,20° LS ; 107,85° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 Km arah Barat Daya Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 50 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S. Si, M. Si., dalam keterangan yang diterima media online nasional Ketik.co.id.
Ia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tegas Daryono.
Menurutnya, dampak Gempa bumi ini dirasakan juga di Garut dan Pangalengan dengan skala intensitas II-III MMI Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
"Terasa getaran di Kota Banjar, Cianjur, Tasikmalaya dengan skala intensitas II MMI," bebernya.
Daryono menyebut, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami.
"Hingga pukul 12.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," jelasnya.
Oleh karena itu, Daryono memberi pesan kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pesannya.
Sebagai tambahan informasi, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG).
Lalu untuk website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (*)