KETIK, SURABAYA – Gelombang Rossby melintas di Kota Surabaya dan wilayah Jawa Timur selama dua hari. Berdasarkan catatan di Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda, Sidoarjo, mencatat gelombang ini terjadi di atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar kawasan ekuator.
Andrie Wijaya, Prakirawan BMKG Juanda menjelaskan, gelombang Rossby tersebut membawa masa udara yang bersifat basah. Sehingga daerah yang dilewati gelombang tersebut akan terjadi peningkatan awan penghujan.
“Daerah tersebut berpotensi akan terjadi hujan dengan skala ringan dan lebat," kata Andrie kepada Ketik.co.id, Rabu, 11 September 2024.
Perlu diketahui, sampai saat ini belum ada catatan resmi dari BMKG mengenai akhir musim kemarau 2024. Namun demikian, awal musim hujan secara tidak merata akan dimulai bulan November 2024.
Selama dua hari Kota Surabaya terjadi mendung dan sebagian titik di kota ini terjadi hujan ringan. Hal inilah dikarenakan adanya ganguan atmosfer.
Pada tanggal 9 dan 10 September 2024 suhu udara di Kota Surabaya masih tercatat normal 33,2 hingga 33,6 derajat Celsius. Selama dua hari tersebut Kota Surabaya sejak pagi diliputi mendung .
Sebenarnya, gelombang Rossby yang melintas di wilayah Jatim tersebut begerak dari arah barat di sepanjang wilayah ekuator (20 LU-20 LS) dengan periode kurang lebih 7 sampai 10 hari. Sedangkan umur gelaombang ini bertahan 7 hingga 10 hari di wilayah Indonesia.
Gelombang Roosby juga dikenal sebagai gelombang planet. Hal ini terjadi secara alami dalam cairan yang berputar. Lintasannya di samudera dan atmosfer yang terbentuk akibat rotasi planet.
Pergerakan gelombang Rossby tercatat rumit. Di Pasifik misalnya, gelombang melintas di lintang yang lebih rendah atau lebih dekat dengan ekuator. Untuk melintasi samudera ini memerlukan waktu yang berbulan-bulan, hingga setahun menyeberangi samudera.(*)