KETIK, MADIUN – Kota Madiun terus berbenah hingga sekarang menjadi kota bertaraf dunia. Karena hal itulah, puluhan investor sedang mengantri membangun Kota Pendekar ini.
Wali Kota Madiun 2019-2024, Maidi, mengatakan, Pemkot Madiun membuka banyak peluang investasi di Madiun. Baik dalam negeri maupun luar negeri.
Hingga saat ini, beberapa investor yang sudah membangun usahanya di Kota Madiun. Gerak cepat ini akan terus berlanjut.
Meskipun kini tak menjabat Wali Kota Madiun, Maidi menjabarkan dalam satu tahun ke depan sudah ada beberapa investor yang terus menyusul.
Dirinya juga mencontohkan semisal rumah sakit internasional, toko grosir alat rumah tangga bermerk nasional, hingga investasi utilitas.
Pembangunan itu dilakukan untuk memajukan Kota Madiun, menaikkan taraf hidup warga serta mengangkat ekonomi kota.
Maidi mengungkapkan rumah sakit itu beberapa bulan lagi selesai, ada toko perabotan rumah tangga yang terkenal sekali juga 10 bulan lagi akan buka, termasuk pembangunan kabel bawah tanah sepanjang 36 kilometer juga akan selesai dalam jangka waktu satu tahun ini.
"Itu investasi dari luar dan dalam negeri. Ada dari Jerman, Jepang, dan Tiongkok," kata Maidi, Minggu (12/5/2024).
Investasi tersebut tak akan berhenti sampai di situ. Maidi memiliki plan jangka panjang untuk Kota Madiun. Bukan hanya mengenai fasilitas, gedung, hingga komersial, namun dirinya juga menyiapkan SDM unggul dari Kota Madiun.
Maidi menceritakan agar ketika investor itu masuk, Madiun sudah siap dari segala aspek. Termasuk manusianya.
Ia mengatakan, investasi ini harus menggerakkan roda ekonomi kota dan rakyat. Rakyat jangan hanya menjadi penonton semata atau tak menjadi raja di kotanya sendiri.
Rakyat harus bisa menembus level-level manajemen di perusahaan yang masuk tersebut. Salah satu langkahnya adalah menyekolakan anak-anak miskin di Kota Madiun hingga jenjang kuliah.
Sebab kata Maidi, jalan utama mengentaskan kemiskinan adalah pendidikan.
Jika mereka memiliki bekal ilmu yang cukup dan memadai untuk menjadi pemain di investasi tersebut, bahkan bisa sampai jajaran eksekutif di investasi itu.
Dengan begitu, secara otomatis ekonomi mereka dan keluarga akan meningkat. Tak lagi menjadi pentonton di rumahnya sendiri.
Menurutnya, jika investor masuk dan fasilitas siap, sedangkan SDM tidak siap, ya sama saja menjadi penonton bukan pemain. Kita harus siap dari segala aspek.
"Fasilitas, lingkungan kota, hingga SDM nya harus unggul. Makanya itu saya sekolahkan anak-anak miskin hingga kuliah, agar mereka punya bekal yang lebih," katanya.
Saat ini, setiap tahun ada 1.250 anak miskin dari Kota Madiun yang dikuliahkan oleh Pemkot di bawah kepemimpinan Maidi.
Mereka ditargetkan dan diharapkan menjadi pemimpin masa depan, yang bisa meneruskan pembangunan berkelanjutan di Kota Madiun.
Ke depannya, Maidi mengaku juga akan mengirimkan anak-anak Kota Madiun untuk sekolah ke luar negeri, agar bisa memahami kultur hingga teknologi dari para investor yang masuk.
"Kalau ada investor dari luar negeri itu, SDM kita sudah siap untuk mengoperasikan teknologinya. Mungkin awal-awal investasi, tenaga ahlinya dari luar negeri atau negara investor itu. Nah anak Madiun akan kita kirim ke negara investor itu untuk belajar agar bisa menjadi pengganti tenaga-tenaga ahli asing tersebut," pungkasnya. (*)