KETIK, PALEMBANG – Calon Bupati Musi Banyuasin (Muba) nomor urut 01, Lucianty membuat gebrakan dengan berjanji untuk menghibahkan 100 persen gajinya sebagai bupati kepada seluruh desa di Kabupaten Muba selama masa kepemimpinannya.
Hal ini akan dilakukan Lucianty jika terpilih di Pilkada Muba 2024. Gaji yang diperkirakan sebesar Rp 6 juta per bulan akan disalurkan secara bergilir kepada 229 desa di Muba selama lima tahun. Hal ini diambil sebagai wujud komitmen Lucianty untuk mengabdi di Muba.
"Seratus persen gaji saya akan saya hibahkan untuk desa-desa di Kabupaten Muba. Insya Allah, niat ini saya lakukan dengan ikhlas sebagai bentuk pengabdian saya kepada masyarakat," ujar Lucianty, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Lucianty, yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumsel 2008-2011 ini menegaskan bahwa keputusannya untuk menghibahkan gaji ini adalah karena dirinya merasa sudah ‘tuntas’ dengan diri sendiri.
“Seorang pemimpin harus selesai dengan dirinya sendiri sebelum maju bertarung. Saya sudah bersyukur dengan apa yang telah saya capai selama ini. Sekarang saatnya saya mengabdi penuh untuk masyarakat Muba yang kita cintai," tambahnya.
Inisiatif ini mendapat respon positif dari pengamat politik dari Universitas Sriwijaya, M. Haekal Al-Haffafah. Dia menilai, jika Lucianty benar-benar berkomitmen untuk memberikan seluruh gajinya kepada masyarakat, maka Lucianty akan mampu membawa perspektif yang lebih holistik dan empatik dalam pengambilan keputusan.
"Sebagai perempuan, Lucianty memiliki naluri empatik yang kuat. Kebijakan ini menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat di desa-desa yang mungkin belum tersentuh secara merata. Jarang ada calon Bupati yang berani berkomitmen seperti ini," ujarnya.
Ia menambahkan, kepemimpinan perempuan sering kali lebih inklusif dan mampu merangkul kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Haekal menyebutkan, kehadiran Lucianty di Kabupaten Muba, yang selama ini kepemimpinannya didominasi oleh laki-laki, melahirkan simbol keberanian dan pembuktian bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin yang kompeten.
"Kepemimpinan perempuan di sektor politik dapat memberikan dampak signifikan, terutama dalam isu-isu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Lucianty membuktikan bahwa perempuan memiliki tempat dan peran penting dalam politik. Ini merupakan contoh yang sangat penting bagi perempuan-perempuan lain di Muba," kata dia. (*)