KETIK, BANDUNG – Bacapres Ganjar Pranowo menyatakan tak menutup kemungkinan Bacawapres-nya berasal dari Suku Sunda. Terlebih Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan suara terbanyak di Indonesia.
"Beberapa calon wapres muncul berasal dari Sunda, maka siapapun memiliki kesempatan untuk maju. Apalagi Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang strategis," kata Ganjar Pranowo saat diwawancarai di Sasana Budaya Ganesha, di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (3/10/2023).
Meski demikian bacapres yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura ini tak menyebut secara spesifik siapa-siapa Bacawapres asal Suku Sunda yang dipertimbangkan untuk mendampingi dirinya. Hanya saja, tukasnya, suku lain pun dipastikan memiliki kesempatan yang sama.
Di sisi lain Ganjar pun berterima kasih kepada Universitas Pasundan melalui Paguyuban Pasundannya. "Sebelumnya saya sudah berkomunikasi dengan Unpas, di Jateng kami juga sudah berkomunikasi dengan para mahasiswa baru seperti ini," ungkapnya.
Selain itu, para mahasiswa juga sangat dibutuhkan untuk masa depan bangsa ini. Dunia digital pun saat ini sangat mempengaruhi cara berpikir, termasuk lingkungan.
"Kami tadi juga berbincang dengan para mahasiswa untuk bahu membahu menciptakan generasi muda yang anti korupsi. Saya lihat pun semangat mereka sangat luar biasa," katanya.
Pada kesempatan tersebut Ganjar berbicara di hadapan ribuan mahasiswa baru yang memasuki semester pertama dari Unpas. Ganjar pun mendapatkan sebuah plakat dari Ketua Yayasan Paguyuban Pasundan Prof Didi Turmudzi.
Tak lupa Ganjar pun memberikan buku untuk para mahasiswa yang memberikan pertanyaan terhadap dirinya. Pertanyaanya pun beragam namun kebanyakan intinya menanyakan apa saja program Ganjar Pranowo apabila terpilih jadi Presiden RI 2024 mendatang.
Seperti diketahui, ungkap Ganjar, selama ini Suku Sunda selama bertahun-tahun merasa kurang cocok dengan Suku Jawa. Namun beberapa tahun ke belakang hal ini sedikit-sedikit terpatahkan dan terhapuskan demi keberlangsungan Kebhinekaan di Indonesia.
Bahkan sejak tahun 2018 pun sudah ada jalan yang diberi nama Jalan Hayam Wuruk, Jalan Gajah Mada dan Jalan Citaresmi. Sehingga tak ada lagi perbedaan kesukuan yang semakin memperuncing perbedaan.(*)