KETIK, PACITAN – Menggandeng media online nasional Ketik.co.id, puluhan anak muda di Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan menggelar Kopdar Jurnalistik pada Minggu (5/11/2023).
Diketahui, kegiatan dengan nuansa pelatihan tersebut diinisiasi oleh Komisariat PMII STAIFA Pacitan dan IPNU-IPPNU PAC Arjosari. Hal itu merupakan cara mereka untuk memantik generasi muda setempat, agar kian cerdas dalam bermedia digital.
Kopdar jurnalistik tahap pertama ini berlangsung selama satu hari, berpusat di Gazebo Gunung Wijil, Kecamatan Arjosari. Peserta yang mengikuti adalah mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum yang tertarik dengan dunia jurnalistik.
Tahap awal ini, peserta mengikuti materi tentang kode etik jurnalistik, pedoman pemberitaan ramah anak dan pembuatan naskah berita. Materi tersebut disampaikan oleh Jurnalis Ketik Media yang berada di Pacitan, Al Ahmadi (24).
Aldi sapaan akrabnya menjelaskan, ketrampilan menulis di era saat ini tentu sangat dibutuhkan dalam berbagai bentuk aktivitas. Mulai dari pendidikan, event, promosi, pembuatan konten media sosial hingga sektor pemerintahan.
Oleh karena itu, tentu hal ini dapat menjadi bekal bagi anak muda untuk kemudian kedepan dapat eksis melalui minat bakat masing-masing. Termasuk menjadi modal mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Sejak SD kita diajari menulis, bukan hanya bicara. Dan hal itu juga dapat menentukan kualitas seseorang, semisal bagaimana ia dalam menganalisa setiap bait kata yang digunakan," imbuhnya, Minggu (5/11/2023).
Suasana Kopdar Jurnalistik anak muda di Pacitan. (Foto: Panitia for Ketik.co.id)
Pun begitu, dia menekankan, bahwa tantangan kedepan bagi generasi muda saat ini adalah, harus turut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui sajian informasi inspiratif, membangun, dan mengajak khalayak ramai ke arah yang lebih baik.
"Satu peluru hanya dapat menembus satu kepala, tapi satu tulisan dapat menembus ribuan kepala," lanjutnya mengutip ucapan seorang tokoh Sayyid Quthb.
Seiring berjalannya waktu, peserta melakukan simulasi sederhana praktek produksi konten secara individual. Para peserta tampak serius mencari sudut pandang yang pas, untuk kemudian dituangkan dalam sebuah karya tulis.
Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta. Mereka mengaku mendapatkan banyak ilmu dan keterampilan baru dari kegiatan ini.
"Saya senang bisa mengikuti kegiatan ini. Akhirnya jadi tahu tentang kode etik jurnalistik dan bagaimana cara membuat narasi yang menarik," kata salah satu peserta, Imam Khubur Royani (22).
"Yang menarik adalah mengetahui tentang cara memproduksi konten menggunakan smartphone. Ini sangat bermanfaat untuk saya," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Imam Shodiqin, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi media dan keterampilan jurnalistik bagi anak muda.
Tentu, lanjut Imam, hal ini tak hanya sekadar formalitas, namun perserta kami minta untuk benar-benar serius belajar mengimplementasikan.
"Di era digital ini, anak muda harus cerdas dalam bermedia. Mereka harus mampu membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hoaks," ujarnya dengan tegas.
Selain itu, tambah dia, agar sedikitnya mereka memiliki bekal untuk berekspresi, namun tak melalaikan ketentuan penulisan yang berlaku.
Pihaknya berharap, peserta bisa mengenal dan mendalami tentang dunia jurnalistik, dan memahami kode etik jurnalistik, pembuatan narasi, hingga produksi konten.
"Kopdar Jurnalistik ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi anak muda untuk belajar tentang jurnalistik dan memproduksi konten yang berkualitas," pungkas pria yang juga sedang menempuh pendidikan jenjang sarjana itu. (*)