KETIK, SURAKARTA – Argentina U-17 memang tidak memenangkan perebutan peringkat tiga setelah kalah melawan Mali U-17, tetapi La Albiceleste, julukan timnas Argentina tetap membawa pulang satu penghargaan dari ajang Piala Dunia U-17 2023 Indonesia.
Striker Agustin Ruberto memperoleh Golden Boot (Sepatu Emas) setelah menjadi top skor di turnamen ini. Dia mencatatkan gol terbanyak dengan 8 gol dari 7 kali penampilannya di Piala Dunia edisi ke-19 ini.
Ruberto hanya absen melayangkan golnya di dua pertandingan, yakni saat babak 16 besar melawan Brasil dan pertandingan perebutan peringkat melawan Mali. Sisanya Ruberto aktif membuat gol, bahkan di laga melawan Jerman, dia mencetak hattrick ke gawang Heide Konstantine.
Dia menyisihkan kapten Mali Ibrahim Diarra yang menghasilkan 7 gol. Lalu, rekannya di timnas Claudio Echeverri, Paris Brunner (Jerman), Max Moerstedt (Jerman) dengan 5 gol.
Sedangkan Rento Takaoka (Jepang), Kaua Elias (Brasil), Amirbek Saidov (Uzbekistan), Mamadou Doumbia (Mali) menghasilkan 4 gol; dan Rayan (Brasil), Idrissa Gueye (Senegal), Nimfasha Berchimas (Amerika serikat), Stephano Carillo (Meksiko), Joan Tincres (Prancis), Michael Bermudez (Ekuador), Estevao (Brasil), Mahamoud Barry (Mali), Joel Ndala (Inggris) mencetak 3 gol masing-masing.
Setelah kekalahan atas Mali, Ruberto tampak terpukul karena tidak bisa membantu tim membawa pulang medali perunggu. Tapi, sang pelatih Diego Placente tetap memberikan pujiannya.
"Oh, tentu ini membuat saya senang. Membuat saya sangat bahagia malam ini, sebab dia telah melalukan pekerjaannya dengan luar biasa di turnamen ini. Dia (Ruberto) adalah anak yang selalu ingin berkembang. Jadi saya sangat senang hal ini terjadi. Saya senang, karena dia menjalani turnamen ini dengan baik," tuturnya.
Pencapaian Ruberto ini sayangnya belum bisa memecahkan rekor yang ditorehkan pemain Nigeria, Victor Osimhen yang mencetak 10 gol pada edisi Piala Dunia 2015, di babak 16 Besar. Osimhen masih memegang jumlah gol terbanyak dalam sejarah gelaran Piala Dunia U-17.
Pemegang gelar Sepatu Emas ini diyakini kelak akan menjadi nama besar di sepak bola dunia, seperti Florent Sinama Pongolle (Prancis) yang menjadi top skor Piala Dunia U-17 2001. Di usia mudanya, dia sempat direkrut klub-klub besar seperti Liverpool hingga Atletico Madrid.
Kemudian, Cesc Fabregas top skor Piala Dunia U-17 2003. Dia merupakan andalan Arsenal dan Barcelona serta menjadi pilar timnas Spanyol.
Osimhen yang rekornya belum terpecahkan, kini bermain di Napoli. Lalu ada Souleymane Coulibaly yang membela Pantai Gading ketika Piala Dunia U-17 2011. Dia mencetak 9 Gol ketika itu dan kini menjadi pelatih timnas Mali U-17.
Pada edisi terakhir di Piala Dunia U-17 2019 di Brasil, penyerang Belanda Sontje Hansen menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan enam gol. Dia sempat direkrut oleh Ajax Amsterdam sebelum kini bermain di NEC Nijemegen.(*)