KETIK, KAIMANA – Permasalahan pendidikan di daerah pelosok masih menjadi tantangan yang memerlukan adanya solusi konkret. Terlebih sarana dan prasarana penunjang yang menjadi alasan banyak pelajar tidak melanjutkan pendidikannya.
Hal yang sama terjadi di Kaimana, Provinsi Papua Barat. Memahami akar masalah tersebut, Bupati Kaimana Freddy Thie merekayasa kebijakan di sektor pendidikan dengan cara menyiapkan fasilitas pendukung berupa asrama pelajar.
Diketahui, Pemda Kaimana telah memiliki satu unit asrama yang nantinya akan bekerjasama dengan salah satu yayasan. "Kami di Pemda Kaimana berencana akan bekerja sama dengan Yayasan Tangan Pengharapan untuk dapat mengelola satu asrama di kota, yang dikhususkan bagi anak-anak tamatan SMP di setiap distrik yang bersekolah di SMA/SMK agar dapat tinggal di asrama tersebut," jelas Freddy Thie di Kaimana, Selasa (14/02/2023).
Menurut Freddy Thie, kerja sama dengan Yayasan Tangan Pengharapan itu akan dicanangkan pada bulan Juli mendatang. "Mulainya nanti di tahun ajaran baru di bulan Juli 2023, kita punya bekas asrama SMK Kelautan itu nanti bekerja sama dengan Yayasan Tangan Pengharapan untuk dapat mengelola satu asrama di kota, dikhususkan untuk anak-anak asli dari 7 distrik yang melanjutkan sekolah SMA dan SMK di kota," ujarnya.
Freddy Thie berharap, keseriusan dan bentuk komitmennya dalam menyiapkan generasi asli Kaimana di dunia pendidikan dapat menambah semangat pelajar untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
"Pesan saya kepada adik-adik yang sekolah, jangan menyerah, ya. Menyerah artinya bahwa jangan karena ada kurang kurang sedikit terus akhirnya putus sekolah dan pulang ke kampung, jangan. Tetap semangat belajar dan rajin sekolah," ungkapnya.(*)