KETIK, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberi pesan khusus kepada para siswi. Mereka diminta menjaga diri dengan membangun karakter pribadi. Dengan karakter yang baik bisa mengantisipasi tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa berpotensi terjebak dalam pernikahan dini.
Pesan itu disampaikan Eri Cahyadi membuka Kelas Inspirasi di Gedung Balai Budaya, Balai Pemuda, Senin (30/1). Dalam pembukaan itu, Eri Cahyadi didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Rini Indriyani. Dalam kesempatan itu kelas inspirasi juga menggelar Talkshow Ngobrol Asik Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Acara itu diikuti oleh ribuan siswa SMP dan SMA yang terdiri atas pelajar perempuan se-Kota Pahlawan. Talkshow mengusung tema Sosialisasi Pengelolaan Karakter Remaja Putri sebagai Perlindungan Diri terhadap Kekerasan dan Perkawinan Anak.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut memberikan nasihat kepada para pelajar perempuan yang hadir. Salah satunya mengenai soal bahaya pergaulan bebas yang bisa merusak masa depan para remaja.
Eri mewanti-wanti para remaja putri yang hadir di dalam ruangan tersebut, untuk waspada terhadap ajakan teman yang mengarah ke hal negatif.
“Kalau ada lelaki yang mengajak berbuat lebih, dan itu menjurus kepada pergaulan bebas. Maka, para remaja perempuan itu harus ingat, teman laki-laki itu bukan orang baik,” kata Eri.
Bukan hanya mengingatkan para remaja putri, orang nomor satu di Surabaya itu juga meminta kepada siswa laki-laki untuk mawas diri dalam pergaulan. Selain soal pergaulan, dia juga menyampaikan kepada para siswa SMP dan SMA yang hadir untuk berani.
Arti berani yang dimaksud adalah, berani menyampaikan pendapat, agar terhindar dari kekerasan terhadap anak. “Anak-anak tidak boleh mengalami kekerasan. Maka anak-anak harus punya sifat berani dalam menyampaikan pendapat, orang tua juga tidak boleh mendidik dengan cara marah. Mungkin dengan cara tegas boleh, tapi diimbangi dengan kelembutan,” terang Eri.
Dia juga mengimbau kepada para orang tua, untuk tidak lupa dan peduli dalam mengawasi anaknya. Supaya tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Dia berharap ke depannya, tidak ada lagi pernikahan dini, narkoba, hingga pergaulan bebas. “Pada dasarnya kalau diberi sentuhan agama, ini lah peran dari orang tua,” jelasnya. (*)