KETIK, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekan agar para pemuda, khususnya mahasiswa untuk menerapkan Ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, pemuda adalah agen perubahan yang kelak akan menjadi pemimpin di negeri ini.
Demikian disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat menjadi pembicara dalam acara Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila bertajuk "Pendidikan Karakter Mahasiswa Nasionalis dan Patriotik Generasi Z" di Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Minggu (7/5/2023).
"Saya berharap para pemuda itu ketika bicara Ideologi Pancasila, tidak hanya ada di lisan saja. Apalagi dengan adanya Kampus Merdeka. Berarti ilmu-ilmu yang ada itu dituangkan dalam kehidupan masyarakat," kata Eri Cahyadi.
Menurutnya, penerapan Ideologi Pancasila oleh para pemuda dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Ir Soekarno. Dimana Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu pemuda dapat mengubah dunia.
"Bayangkan kalau satu anak pemuda bisa mengubah dunia, ini ada berapa pemuda yang hadir hari ini. Berarti Pancasila diterapkan, dilahirkan itu penuh dengan makna," ujarnya.
Bahkan, dalam memimpin Surabaya, Eri menerapkan Ideologi Pancasila baik dalam penanganan banjir, kemiskinan, pengangguran maupun bayi stunting. Bagaimana setiap persoalan tersebut diselesaikan secara gotong-royong sebagaimana implementasi dari Pancasila.
"Ketika kita terapkan ideologi Pancasila, maka kemiskinan bisa berkurang, pengangguran bisa berkurang, stunting bisa teratasi, angka kematian ibu dan anak bisa dikurangkan," ungkap Wali Kota Eri yang juga alumni Magister Teknik Sipil Untag Surabaya tersebut.
Namun demikian, Wali Kota Eri juga mengakui, bahwa upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tentu belum sepenuhnya sempurna. Karenanya, ia mengajak para mahasiswa Untag Surabaya untuk dapat mensosialisasikan sekaligus menerapkan Ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
"Makanya kami butuh pemuda-pemuda tangguh dari Untag ini untuk menjadi bagian dalam mensosialisasikan kepada warga dan memberikan contoh kehidupan Pancasila secara nyata, bukan dalam lisan tetapi dalam pelaksanaan kehidupan," pesannya.
Eri meyakini, para pemuda, khususnya mahasiswa adalah agen-agen perubahan yang merupakan calon pemimpin di negeri ini. Di tangan para pemuda, Negara Indonesia, khususnya Kota Surabaya akan berubah menjadi lebih maju dan berkembang.
"Njenengan (anda) adalah agen-agen perubahan seperti yang disampaikan Bung Karno. Karena saya yakin, Indonesia ini akan berubah, Kota Surabaya akan berubah di tangan para pemuda, seperti adik-adikku yang ada di Untag ini," tegasnya.
Mulyanto Nugroho Rektor Untag Surabaya menegaskan, setiap mahasiswa harus mempunyai jiwa patriotisme untuk menjaga keutuhan Indonesia.
“Karena kita tidak mau seperti Uni Soviet yang tercabik-cabik seperti itu. Maka, kita harus punya jiwa nasionalis dan patriotisme, karena kalau tidak Indonesia bisa hancur,” ucapnya.
Ia mengatakan, dengan patriotisme dan nasionalisme yang dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Indonesia dapat maju.
“Kalau kita mau maju harus gotong royong, kuatkan nasionalisme kita. Kita satu bangsa, bangsa Indonesia,” ujarnya.
Apalagi menurutnya, Indonesia saat ini juga mempunyai tekad ke depan untuk menuju emas di tahun 2045 mendatang.
“Maka harus ada penerus bangsa yang nasionalis, jangan sampai ada ikatan primordialisme,” ujarnya.
Untuk mendukung upaya tersebut, ia juga menyampaikan bahwa Untag dalam pembelajarannya juga menetapkan mata kuliah patriotisme, yang menurutnya, mata kuliah tersebut dibentuk agar ada implementasi pancasila.
Sebagai diketahui, Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila tersebut, juga dihadiri sejumlah narasumber lain. Di antaranya, Rektor Untag Surabaya Mulyanto Nugroho, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prakoso.
Selain itu, ada pula Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP Agus Moh Majib, Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Hariyono hingga Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Nunuk Nuswardani. (*)