KETIK, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan sektor transportasi di Surabaya dengan membangun Autonomous Rapid Transit (ART).
Sarana transportasi ART ini sebelumnya diperkenalkan Presiden Joko Widodo pada Rakernas Apeksi di Balikpapan, Selasa 4 Juni 2024 lalu.
ART merupakan sarana transportasi seperti kereta yang terdiri dari 3 gerbong dan mampu menampung 300 penumpang.
Sesuai namanya, ART dikemudikan secara otomatis oleh sistem. Transportasi ini tidak menggunakan rel melainkan ban karet yang nantinya akan beroperasi di jalan raya melalui lintasan virtual yang telah diprogram sebelumnya.
"Jadi kemarin waktu Apeksi Pak presiden menyampaikan kepada semua kepala daerah salah satu moda transportasi ART yang nantinya akan dibangun di IKN. Ide ini mendapatkan sambutan baik karena murah," jelas Eri kepada Ketik.co.id, Jumat (7/6/2024).
Eri menyampaikan, untuk membangun sarana transportasi MRT diperlukan dana sebesar Rp2,3 triliun per kilometer, sedangkan LRT biaya pembangunannya sekitar Rp800 miliar per kilometer.
Tentu dengan biaya sebesar itu Eri merasa tidak ada kepala daerah yang mampu membangun sarana transportasi massal tanpa adanya bantuan dari pemerintah pusat ataupun pihak swasta.
Akan tetapi lain halnya dengan ART yang biayanya jauh lebih murah, untuk 7 kilometer hanya diperlukan dana sekitar Rp600 miliar. Pilihan transportasi ART ini terlihat lebih masuk akal dan mendapatkan sambutan baik dari para kepala daerah.
"APBD Surabaya itu cuma Rp10 triliun, kalau dibuat bangun MRT udah cuma bisa 5 kilo terus habis uangnya. Terus nanti masyarakat miskin bagaimana. Makanya saya gak mau," tambahnya.
"Tapi kalau ART itu berkisar Rp500-600 miliar per 7 kilometer. Kalau ini kan masih memungkinkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, setelah mendengar pemaparan Presiden Joko Widodo, Eri Cahyadi langsung berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan untuk membahas mengenai rencana pembangunan ART di Kota Surabaya.
"Insyaallah nanti 2025 kita sudah mulai merencanakan pembangunan ART di Kota Surabaya," pungkasnya.(*)