KETIK, MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, mengungkapkan jika kondisi perekonomian pada tahun 2025 akan lebih berat dibanding saat ini.
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) harus lebih optimal menjalankan program-program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Karena kondisi keuangan kita, saya pinjam istilah Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) dalam setiap rapat di Istana beliau mengatakan kondisi fiskal kita sedang tidak baik-baik saja," jelasnya.
"Kita harus siap siaga, bahkan ada statement beliau yang seperti mengancam bahwa 2025 itu akan lebih berat dibandingkan 2024 dan itu tantangan untuk pemerintahan baru yang akan datang," jelas Jufri Rahman Kamis, 29 Agustus 2024.
Sekda Jufri menjelaskan dapat koordinasi TPAKD ini menentukan pembangunan di kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan. Sehingga, peran OJK sangat penting dalam memberikan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan kepada masyarakat.
"Sementara terkait dengan seluruh program-program OJK segera dievaluasi, dan kalau itu berhasil segera direplikasi di seluruh kawasan," ungkapnya.
Selain itu, Jufri Rahman berharap agar OJK bisa turun langsung ke masyarakat dan mendengar langsung aspirasi dan kebutuhan masyarakat saat ini.
"Kepada TPAKD, untuk dapat menjalankan program-program OJK secara optimal, untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, baik secara nasional maupun untuk Kawasan Sulampua," terangnya.
Sementara itu, Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan, memperkuat perekonomian, dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional di wilayah timur Indonesia.
"Tingkat perekonomian di regional Sulampua tumbuh pada angka 6,74 persen atau berada diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional 5,07 persen," jelasnya. (*)