KETIK, SUMEDANG – Gempa Sumedang, Minggu (31/01/2023), menyebabkan sejumlah kerusakan berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, rumah, sekolah, jalan, dan yang lainnya.
Dalam hal ini, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau langsung Terowongan Cisumdawu yang sempat viral dan dikabarkan retak akibat bencana gempa bumi yang terjadi di Kab Sumedang, Jawa Barat.
Menteri Basuki memastikan tidak ada retakan atau kerusakan lainnya akibat gempa pada Terowongan Cisumdawu. Pola mirip retakan pada terowongan tersebut merupakan tumpukan debu/kotoran yang menempel pada permukaan beton yang tidak rata, sehingga terlihat seolah dinding terowongan retak.
“Hasil pengukuran melalui SHMS (Structural Health Monitoring System) tidak menunjukkan adanya efek kerusakan struktur terowongan akibat gempa. Secara struktural terowongan ini masih aman untuk dilalui,” katanya saat diterima media online nasional Ketik.co.id, Sabtu (06/01/2024).
Menurutnya, berdasarkan pengukuran SHMS, regangan akibat gempa bumi pada 31 Desember 2023 dan gempa susulan pada 1 Januari 2024 yang lalu relatif kecil dibandingkan dengan regangan yang tercatat sehari-hari akibat perubahan suhu.
"Pengaruh gempa selama beberapa hari kemarin tidak menyebabkan deformasi yang signifikan pada struktur Terowongan Cisumdawu," ungkap Basuki menegaskan.
Hal tersebut kata Basuki, juga didukung oleh pengamatan dan penilaian anggota Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Prof. Dr. Iswandi Imran, sekaligus pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menteri Basuki juga memastikan bahwa seluruh jembatan di sepanjang Tol Cisumdawu telah diperiksa secara langsung oleh Kementerian PUPR dan KKJTJ pasca gempa bumi. Semuanya telah dinyatakan aman untuk dilalui.
"Selain itu, tiga bendungan besar yang berada dekat dari pusat gempa di Sumedang juga telah diperiksa secara seksama. Hasilnya, Bendungan Jatigede, Sadawarna dan Cipanas, ketiganya juga dalam kondisi stabil dan aman," tukasnya.(*)