KETIK, JAKARTA – Sejak 2023 lalu Lembaga Amil Zakat Rumah Sosial Kutub telah melakukan kolaborasi multisektoral dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Program Sekolah Tersenyum.
Sampai saat ini pencapaian program tersebut memuaskan. Kendati demikian, tahun 2025 dan tahun-tahun mendatang target program Sekolah Tersenyum ini akan terus ditingkatkan.
“Tahun 2025 program ini mudah-mudahan bisa nasional, jadi tidak hanya menggandeng sektor pemerintah, pendidikan dan swasta saja tahun ini akan banyak terobosan dan akan menggandeng ke akademisi juga, doakan saja," kata Suhito, Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub.
Dia menyampaiakannya di Auditorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (10/01/2025 ) usai acara Motinoring dan Evaluasi Program Sekolah Tersenyum.
Selanjutnya, Suhito memaparkan, sampai tahun ini sudah 200 ton minyak jelantah yang tertampung dari sekolah yang ada di wilayah Jakarta dan jumlahnya terus akan bertambah.
Dari program ini membentuk karakter anak didik di sekolah yang berkualitas, unggul dan punya empati.
“Sebanyak 698 Sekolah telah bergabung dengan Program Sekolah Tersenyum, penerima manfaat program sebanyak 28.046 jiwa dan terdistribusi dalam program sosial, lingkungan, pendidikan dan keagamaan,” ucapnya.
Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub, Suhito dan Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Purwosusilo serta perwakilan guru dalam acara Monev Program Sekolah Tersenyum di Jakarta (Foto: Dok Rumah Sosial Kutub for Ketik.co.id)
Program ini juga berhasil menghadirkan 178 kegiatan P5 dan Adiwiyata di DKI Jakarta, dengan sircular ekonomi Rp1,9 Milyar untuk kemandirian program di sekolah.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi program Sekolah Tersenyum ini. Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan dengan adanya program ini mengajarkan masyarakat sejak dini untuk memperhatikan lingkungan.
“Program ini mengajarkan anak didik dan warga sekolah dalam hal pentingnya menjaga lingkungan yang sehat, asri dan indah,” kata Purwosusilo.
Dengan demikian, lingkungan dan bumi pertiwi yang lestari dan bersih ini bisa diwariskan kepada generasi penerus bangsa.
Selain itu, keberhasilan program ini juga harus terus dipertahakan yakni dengan selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Program ini bisa berjalan karena kerja sama, termasuk dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan swasta dan di tahun 2025 mudah mudahan semua sekolah di Jakarta bisa ikut program ini,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat, Data dan Informasi, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rommel Pasaribu mendukung program Sekolah Tersenyum ini.
“Program Sekolah Tersenyum ini selaras dengan dengan program Adiwiyata Dinas Lingkungan Hidup. Diantaranya manfaatnya adalah meningkatkan kesadaran warga sekolah untuk menjaga lingkungan dan menjadikan sekolah sebagai tempat belajar tentang pengelolaan lingkungan,” ucap Rommel.
Sebagai informasi, program “Tersenyum” sendiri adalah singkatan dari Terima Sedekah Minyak Jelantah untuk Mereka. Program ini mengajak siswa bersedekah minyak jelantah untuk menjaga lingkungan dan kepedulian sosial.
Acara ini selain dihadiri Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Jakarta juga dihadiri kepala sekolah dari sejumlah sekolah SD, SMP , SMK dan SMA di Jakarta, Baznas serta tamu undangan dari beberapa pihak swasta. (*)
