KETIK, SIDOARJO – Program-program yang penting bagi masyarakat selalu menjadi perhatian DPRD Kabupaten Sidoarjo. Karena itu, Komisi C DPRD Sidoarjo segera menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait pembangunan gedung di RSUD Sidoarjo Barat di Kecamatan Krian.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Anang Siswandoko memimpin inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit tersebut pada Selasa (22/8/2023). Di lokasi, baru selesai pekerjaan pengurukan lahan untuk pembangunan gedung baru di RSUD Sidoarjo Barat (RS Sibar).
”Kami langsung menindaklanjuti pengaduan masyarakat menyangkut pengurukan lahan itu,” katanya sekembali dari sidak di Krian ke kantor DPRD Sidoarjo.
Rombongan Komisi C DPRD Sidoarjo mengamati lokasi urukan proyek untuk gedung baru di RSUD Sidoarjo Barat pada Selasa (22/8/2023). (Foto: Komisi C DPRD Sidoarjo)
Anang menyebutkan, program pembangunan gedung baru di RSUD Sidoarjo Barat direncanakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 10 miliar. Itu anggaran untuk pengurukan dan pendirian gedung.
Saat disidak, memang ditemukan ada ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi pekerjaan. Menurut rencana, lanjut legislator Partai Gerindra tersebut, komposisi urukan adalah 480 meter kubik berupa urukan sirtu dan 600 meter kubik urukan limestone.
”Waktu kami sidak, komposisinya dibalik. Sirtunya 600 meter kubik dan limestone 480 meter kubik,” ungkap Anang pada (22/8/2023).
Fakta itu yang kemudian diadukan ke Komisi C DPRD Sidoarjo. Namun, menurut Anang, sebenarnya tidak ada masalah di situ. Sebab, harga sirtu sebenarnya lebih mahal daripada limestone. Kualitasnya juga lebih bagus sebagai tanah urukan. Jadi, pelaksana mengeluarkan biaya lebih banyak.
”Pelaksana terkendala penyediaan limestone itu karena barang tidak ada di Sidoarjo,” paparnya.
Anang menambahkan, berdasar penjelasan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Gedung RSUD Sidoarjo Barat Dr dr Arif Rahman Nurdianto, pelaksana memang sulit mendapatkan bahan limestone itu di Sidoarjo
Sekretaris Komisi C DPRD Sidoarjo Mohammad Rojik menambahkan, luas lahan yang diuruk di RSUD Sidoarjo Barat sekitar 20 x 60 meter. Yang dikerjakan untuk bangunan 48 x 20 meter. Lahan itu disiapkan untuk bangunan dua lantai. Namun, pada APBD 2023, bangunan direncanakan satu lantai lebih dulu. Bangunan baru disiapkan, antara lain, untuk gedung serbaguna dan tambahan area parkir.
RSUD Sidoarjo Barat ini diharapkan bisa semakin baik dalam memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarakat. Sebab, seluruh warga berhak atas layanan kesehatan sebagai kebutuhan dasar.
Selain itu, RS Sidoarjo Barat akan diperjuangkan naik dari kelas C menjadi kelas B. Dengan begitu, jenis maupun kualitas layanan akan semakin baik.
Direktur RSUD Sidoarjo Barat dr Abdillah S. Al Haddad menarget, akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Barat bisa naik kelas pada November-Desember 2023 ini.
”Mohon doanya agar semua prosesnya berjalan lancar,” ucapnya. (*)