KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Surabaya menjadi Kota Layak Anak Dunia. Antara lain dengan memastikan adanya payung hukum yang kuat tentang perlindungan dan pemenuhan hak anak secara konsisten.
Mereka juga telah melibatkan anak secara aktif dalam berbagai isu tentang anak, sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan.
Ada juga Sosialisasi Dinamika Remaja, sebagai deteksi dini permasalahan siswa di tingkat SD hingga SMP, dengan melibatkan akademisi, psikolog, Kepolisian, dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan.
Program Capacity Building Satgas PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) dan Relawan juga telah berjalan. Di program ini terdapat 926 relawan yang tersebar di 31 Kecamatan dan 154 Kelurahan di seluruh Kota Surabaya.
Selain itu, fasilitasi dan pembinaan Forum Anak (FA) Tingkat Kota, Kecamatan, dan Kelurahan juga telah tersedia.
Penyelenggaraan KAS RPA (Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak), Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) juga diadakan. Program ini sebagai wadah edukasi dan pencegahan kekerasan terhadap anak.
Mereka semua bersama-sama dengan stakeholder dan seluruh elemen masyarakat, melaksanakan perlindungan dan pemenuhan hak anak di Kota Surabaya. Di Surabaya juga telah dilaksanakan Pembentukan Duta Trantibum (Ketentraman dan Ketertiban Umum) di kalangan pelajar, yang bertugas mereduksi potensi kenakalan remaja di lingkungan sekolah.
Melihat hal tersebut Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyatakan Surabaya menuju kota layak anak dunia perlu diwujudkan dan didukung semua pihak sebagai wujud cinta untuk anak-anak Kota Pahlawan, Jawa Timur.
“Pemkot bersama DPRD terus mengupayakan bagaimana menjadikan kota ini menjadi kota yang anak-anak dapat tumbuh sehat dan kelak menjadi insan yang berkualitas, yang lebih baik dari kita,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti dalam keterangan tertulisnya di Surabaya yang diterima Ketik.co.id.
Hal ini diungkapkan Reni saat menghadiri kegiatan Edukasi Asik Tentang Internet Sehat dan Aman Untuk Remaja Bareng Pusat Pembelajaran Keluarga (Edukasyik Insan Puspaga) di Gedung Merah Putih Balai Pemuda, Surabaya, Senin (13/2) malam.
Bukan hanya sekadar untuk meraih penghargaan dari Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-bangsa atau United Nation Childrens Fund (UNICEF), akan tetapi menjadi momen bagi Surabaya, khususnya keberpihakan pemangku kebijakan dalam menyediakan lingkungan yang ramah anak dan memberi ruang ekspresi dan partisipasi anak.
“Untuk membuktikan bahwa kami yang saat ini mendapatkan tugas sebagai pimpinan baik itu di Pemerintah Kota maupun di DPRD Surabaya bahwa kami sangat mencintai anak-anak Surabaya,” kata dia.
“Kami di DPRD akan bersama pak wali kota untuk mewujudkan Surabaya benar-benar menjadi kota layak anak,” tambah Reni.
Terakhir, Reni melayangkan ucapan terima kasih kepada pihak perwakilan Unicef yang telah hadir memberi kepercayaan kepada Surabaya.
“Semoga kami bisa memegang kepercayaan itu, memberikan yang terbaik untuk anak-anak Surabaya dan bisa menjadi contoh bagi kota/kabupaten yang lain,” ucapnya.(*)